Kamis, 09 April 2015

Darah, Relikui St. Gennaro Setengah Mencair Saat Lawatan Paus Fransiskus di Naples




Darah, relikui St. Gennaro, santo pelindung Naples, kemarin secara ajaib setengah mencair di tangan Paus Fransiskus, pertama kalinya sejak tahun 1848.

"Darahnya mencair," ungkap Uskup Agung Naples, Kardinal Crescenzio Sepe, diakhir sambutan Paus Fransiskus kepada imam diosesan dan religius di katedral Naples. "Ini pertanda bahwa St Gennaro mencintai Paus, yang neapolitan seperti kita." tambahnya.

Paus Fransiskus memberikan tanggapan: "Uskup Agung mengatakan darahnya setengah mencair. Ini berarti Santo Gennaro sedang menunjukkan sebagian cintanya kepada kita. Maka kita semua harus terus berubah sehingga ia mencintai kita lebih lagi."

Kejadian yang menakjubkan hari ini sebuah keajaiban. Ini adalah pertama kalinya relikui St Gennaro itu mencair di hadapan Paus, keajaiban sebelumnya terjadi di hadapan Paus Pius IX pada tahun 1848.

Pius IX adalah paus paling lama memerintah dalam sejarah Gereja Katolik (31 tahun). Ia yang menyelenggarakan Konsili Vatikan I, merumuskan dogma infalibilitas kepausan; mendefinisikan dogma Immaculate Conception, yaitu Perawan Maria dikandung tanpa dosa asal, dan paus terakhir memegang kedaulatan negara kepausan sebelum akhirnya jatuh ke tangan Italia tahun 1870.

Saat pengungsian kerusuhan Mazzini tahun 1848, Paus Pius IX diselamatkan oleh sebuah kapal yang dikirim oleh Fransiskus II dari Bourbon, yang membawanya ke Royal Palace Portici. Paus meminta untuk berkunjung ke Katedral Naples, dan mendapati keajaiban St Gennaro di sana.

Sebagai ungkapan syukur, Paus menghadiahkan cawan emas kepada katedral Naples untuk menghormati santo tersebut. Cawan itu menjadi bagian dari "Sepuluh Keajaiban dari St Gennaro".

Sesaat setelah mendengar pernyataan Kardinal Sepe kemarin terkait keajaiban tersebut, seluruh jalan-jalan terdengar gemuruh teriakan orang-orang dengan penuh semangat "Ini Mujizat, ini sebuah Mujizat".




Anehnya, keajaiban ini jarang terjadi di luar tanggal "kanonik". Darah kering St Gennaro, yang diawetkan dalam dua botol kaca di Katedral Naples, biasanya mencair tiga kali setahun: yaitu pada pesta Santo Gennaro 19 September, peringatan martirnya sang orang kudus, kemudian 16 Desember yaitu peringatan letusan Gunung Vesuvius yang terjadi pada tahun 1631, yang secara ajaib berhenti tiba-tiba lewat devosi kepada St. Gennaro, kemudian hari Sabtu sebelum hari Minggu pertama bulan Mei.

St Gennaro adalah uskup Naples, martir dan orang kudus dalam Gereja Katolik dan Ortodoks Timur. Sejarah mencatat ia menjadi martir pada tahun 305 selama penganiayaan kaisar Diocletian.

Menurut legenda, darah St. Gennaro diambil oleh seorang wanita bernama Eusebia saat kematiannya. Praktek pengambilan darah sebagai relik adalah praktek umum pada masa penganiayaan orang-orang Kristen perdana, mencelupkan selembar kain ke dalam darah para martir atau, jika memungkinkan, ditampung dalam botol untuk keperluan menghormati sang martir. Di katakombe-katakombe botol dikuburkan bersama dengan jenazah. Kelak hal tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut wafat sebagai martir.

Setelah pertemuannya dengan para imam dan upacara tahbisan di katedral Naples, Paus Fransiskus menyapa orang-orang sakit di Basilika Gesù, dilanjutkan dengan pertemuan dengan orang-orang muda di Caracciolo.


Sumber: bersatulahdalamgerejakatolik.blogspot.com





Tidak ada komentar: