Kamis, 13 Oktober 2011

TONGGAK PENYEBARAN AJARAN KRISTUS 
KE SEGALA BANGSA







" Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit  suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya"
(Kis. 2:1-4)

" Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit. Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: '' Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea? Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, Penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapodikia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir, dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma, baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah. Mereka semuanya tercengang-cengang dan sangat termangu-mangu sambil berkata seorang kepada yang lain: " Apakah artinya ini?" Tetapi orang lain menyindir: " Mereka sedang mabuk oleh anggur manis."
(Kis. 2:5-13)

"Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: " Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini. Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan, tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: Akan terjadi pada hari-hari terakhir-demikianlah firman Allah-bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia; maka anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hambaKu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan RohKu pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat. Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu. dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan."
(Kis. 2:14-21)

" Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa."
(Kis.2:41)

Perikop di atas di atas merupakan tonggak penyebaran ajaran Kristus ke seluruh penjuru dunia dan kepada segala bangsa. Penulis membagi perikop-perikop di atas ke dalam empat pengelompokan  yaitu :

  1. Kis. 2:1-4, mengisahkan tentang para rasul yang  mendapat pencurahan Roh Kudus dan mendapat Karunia untuk berbicara dalam bahasa-bahasa lain yang sebelumnya sama sekali tidak mereka ketahui.
  2. Kis. 2:14-21, mengisahkan tentang mujizat para rasul yang mampu berbicara dalam berbagai bahasa kepada banyak orang dari berbagai bangsa, dan betapa tercengangnya orang-orang dari berbagai bangsa tersebut mengetahui bahwa para rasul berbicara dalam bahasa orang-orang itu. Dengan demikian mulai saat itu ajaran Kristus diwartakan kepada semua orang dari berbagai bangsa itu.
  3. Kis. 2:14-21, mengisahkan pernyataan dari Petrus-pemimpin para rasul, tentang kebenaran dari peristiwa tersebut, di mana telah dinubuatkan jauh sebelumnya oleh nabi Yoel.
  4. Kis. 2:41, mengisahkan penyerahan diri orang-orang dari berbagai bangsa itu untuk dibaptis. 

  
Dengan dibaptisnya orang-orang dari berbagai bangsa tersebut, maka sepulangnya mereka ke daerah masing-masing, penyebaran ajaran Kristus semakin meluas.




TAMBAHAN (Wikipedia):


Kisah Para Rasul (Bahasa YunaniPraxeis Apostolon ) adalah buku kelima Perjanjian Baru yang berisi tentang Gereja Kristen Generasi pertama.Kisah Para Rasul juga merupakan lanjutan buku Injil Lukas. Sekalipun demikian, pemisahan dengan kitab Lukas sudah ada pada naskah tertua sekalipun.


Kisah Para Rasul menceritakan sejarah gereja Kristen awal setelah naiknya Yesus Kristus ke surga. Amanat Kisah Para Rasul ini menjelaskan bagaimana pengikut-pengikut Yesus Kristus -- dengan pimpinan Roh Kudus -- menyebarkan Kabar Baik tentang Yesus "di Yerusalem, di seluruh Yudea, di Samaria, dan sampai ke ujung bumi" (1:8). Buku ini adalah cerita tentang pergerakan Kristen yang dimulai di antara orang Yahudi lalu meluas menjadi suatu agama untuk seluruh dunia, tidak hanya untuk orang Yahudi. Penulis kitab ini merasa perlu pula meyakinkan para pembacanya bahwa orang-orang Kristen bukanlah suatu bahaya politik subversif terhadap Kekaisaran Romawi, tetapi bahwa agama Kristen merupakan penyempurnaan agama Yahudi.
Kisah Rasul secara garis besar menggambarkan tentang peristiwa perjalanan Injil dari Yerusalem, ibu kota Yehuda dunia Yahudi. Pemberitaan Injil pada awalnya berjalan sukses di kalangan orang-orang Yahudi. Injil yang disebarkan pun bergerak semakin luas melalui pimpinan Roh Kudus. Penerimanya pertama-tama adalah orang Yahudi yang murtad, kemudian dilanjutkan kepada kaum proselit, hingga akhirnya kepada orang-orang bukan Yahudi penyembah berhala. Misi Kristen inilah yang kemudian belanjut hingga sekarang. Kitab ini pun berakhir secara mengejutkan ketika Paulus beserta kawan-kawannya mencapai Roma.
Kisah Para Rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam ketiga bagian itu tampak meluasnya wilayah di mana Kabar Baik tentang Yesus disiarkan dan gereja didirikan:
  1. Permulaan pergerakan Kristen di Yerusalem setelah Yesus terangkat naik ke sorga;
  2. Perluasan ke daerah-daerah lain di Palestina;
  3. Perluasan yang lebih besar lagi ke negeri-negeri di sekitar Laut Tengah sampai sejauh Roma.
Satu hal yang khas dan penting dalam buku Kisah Para Rasul ini ialah pekerjaan Roh Kudus. Roh Kudus yang datang dengan kuasa-Nya ke atas orang-orang percaya di Yerusalem. Peristiwa ini terjadi pada hari Pentakosta. Pada hari ini, semua orang yang mendengarkan Sabda Tuhan bisa mendengarkan-Nya dalam bahasa mereka masing-masing. Bahasa yang dimaksud di sini adalah bahasa Roh. Wujud Roh Kudus yang dijelaskan berupa nyala api.

Ada lima hal yang menjadi fokus di dalam kitab ini. Pertama, Kisah Para Rasul ini berisi tentang kelanjutan dari misi Tuhan dalam sejarah. Sejarah ini dipahami sebagai kelanjutan dan pelayanan Yesus. Hal inilah yang menjadi topik yang hangat di dunia teologi masa kini, yaitu dalam mengungkapkan sejarah keselamatan. Konteks kitab ini merujuk kepada pemahaman akan segala peristiwa di dalam hidup dan gereja mula-mula sebagaiperistiwa sejarah di dalam karya Tuhan dinyatakan. Iman Kristen juga diperhadapkan langsung Tuhan yang menyatakan dirinya Juruselamat di dalam panggung sejarah.
Kedua, Kitab Kisah Rasul ini merupakan kitab misi. Gereja sebagai persekutuan orang percaya memiliki tujuan untuk menjadi saksi tentang Yesus. Misi yang menjadi tujuan kekristenan ini berisi Injil. Injil tetang keselamatan umat manusia. Fokus kitab ini juga bercerita tentang kebangkitan Yesus dari kematian. Kebangkitan dari kematian menjadi tanda bahwa Dia adalah Allah dan Juruselamat. Kematian-Nya membawa pengampunan dosa bagi manusia. Pasan ini dinyatakan oleh Allah Bapa kepada Yesus sebagai otoritas untuk melimpahkan keselamatan dan karya keselamatan itu di dalam gereja.
Ketiga, Kisah Para Rasul banyak juga berkonsentrasi terhadap hal-hal yang menjadi tantangan di dalam pemberitaan Injil. Di dalam pasal 14:22 dituliskan bahwa sekalipun banyak kesengsaraan, kita harus tetap memberitakan Kerajaan Allah. Lukas mengakui bahwa hanya jalan Yesus yang membawanya kepada puncak tantangan tersebut yaitu kematian. Tantangan itu biasanya diawali dengan ejekan rasul-rasul pada hari pentakosta. Selain itu, dilanjutkan lagi dengan usaha oleh para kaum bijaksana untuk diam tentang Yesus. Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya mati martir. Stefanus, salah seorang tokoh mati martir. Dia menjadi tokoh mati martir pertama di dalam kekristenan. Tugas untuk memberitakan Injil memang beban yang berat. Tantangan dan penderitaan menjadi faktor penghalang setiap orang percaya dalam memberitakan Injil.
Keempat, Kisah Para Rasul merefleksikan tekanan luar biasa yang terdapat di gereja awal Tekanan-tekanan ini melebihi misi kekafiran. Kisah Rasul menjelaskan bahwa orang-orang non-Yahudi, yang dianggap kafir oleh Yahudi adalah termasuk umat Allah. Injil dengan jelas mencatat pesan yang diberikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya. Pesan itu menjelaskan bahwa murid-murid-Nya memberitakan Injil kepada seluruh bangsa-bangsa. Namun, inti persoalannya adalalah apakah munculnya gereja telah memnghasilkan sebuah komunitas baru yang berbeda dengan Yudaisme.Yudaisme memang adalah awal dari kekristenan. Orang-orang kristen awal pun adalahh orang Yahudi. Dalam hal ini, setiap orang berhak untuk menerima kabar keselamatan yang diberikan oleh Yesus itu. Oleh sebab itu, tidak lagi mempersoalkaYahudi atau non-yahudi.
Terakhir, hidup dan oraganisasi gereja. Lukas menawarkan sebuah gambaran tentang kehidupan dan ibadah gereja yang tidak ragu sebagai sebuah pola untuk menyediakan petunjuk bagi gereja sekitarnya. Kita mendapatkan gambaran tentang persekutuan kelompok-kelompok kecil dalam pengajaran, pemuridan, ibadah, dan perjamuan. Selain itu, ada juga jalan masuk untuk ke gereja dengan dibaptis dengan air. Hal-hal ini terdapat di dalam ringkasan singkat pada pasal-pasal awal Kisah Para Rasul ini (2:42-47;4:32-37). Hal ini juga seperti yang digambarkan oleh Injil Lukas.Lukas juga mencatat bahwa pentingnya peranan Roh Kudus di dalam kehidupan gereja. Roh Kudus merupakan milik dari setiap orang Kristen. Selain itu, Roh Kudus menjadi sumber sukacita dan kekuatan. Pemimpin-pemimpin Kristen sendiri merupakan orang-orang yang dipenuhi oleh Roh kudus untuk menunjukkan fungsi-fungsinya yang bermacam-macam.

by: inquam