Rabu, 27 Januari 2016

DAMAI ITU INDAH
Paus Fransiskus minta Presiden Iran aktif dalam upaya perdamaian

Paus Fransiskus menyambut Presiden Iran di Vatikan.



Presiden Iran Hassan Rouhani melakukan kunjungan pertamanya ke Vatikan dan bertemu dengan Paus Fransiskus. Kepada Rouhani, Paus Fransiskus mendorong Iran untuk ikut berperan aktif dalam upaya perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Rouhani menghabiskan waktu 40 menit berbicara secara pribadi dengan Paus Fransiskus, dalam kunjungannya ke Vatikan pada Selasa (26/1) waktu setempat. Kunjungan ini dilakukan usai sanksi internasional Iran dicabut setelah kesepakatan nuklir dengan negara-negara Barat diterapkan.

Dalam pernyataannya, seperti dikutip AFP, dan dilansir detik.com, Rabu (27/1/2016), Vatikan menyebut Paus Fransiskus mendorong pemimpin Iran itu selalu berperan aktif dalam menyerukan solusi politik bagi berbagai persoalan yang menyelimuti kawasan Timur Tengah, dan juga untuk membantu memerangi terorisme serta perdagangan senjata.

“Saya berterima kasih atas kunjungan Anda dan saya mengharapkan perdamaian,” ucap Paus Fransiskus kepada Rouhani pada akhir pertemuan mereka, ketika wartawan diperbolehkan masuk ke dalam ruang pertemuan.

Rouhani membalas dengan senyuman dan mengucapkan salah satu slogan terkenal Paus. “Saya minta Anda mendoakan saya,” ujar Rouhani.

Rouhani memberikan hadiah berupa karpet buatan tangan dari kota kuno Qom di Iran. Sedangkan Paus Fransiskus memberikan sebuah medali yang menggambar St Martin tengah memotong sebagian jubahnya untuk diberikan kepada pengemis.

Minta didoakan Paus Fransiskus

Presiden Iran meminta doa dari Sri Paus. “Saya meminta Anda berdoa untuk saya,” katanya kepada Sri Paus.

“Menjadi kesenangan bagi saya bisa bertemu dengan Anda dan saya harap Anda berhasil dalam setiap pekerjaan Anda,” imbuhnya.

Kunjungan ini merupakan kunjungan resmi pertama seorang Presiden Iran ke Vatikan, sejak kunjungan Mohammad Khatami yang dijamu John Paul II pada tahun 1999 lalu. Khatami juga menghadiri pemakaman Paus asal Polandia itu pada tahun 2005. Rouhani tengah melakukan kunjungan 5 hari ke Italia dan Prancis untuk menghidupkan kembali perdagangan dan investasi di Iran, usai pencabutan sanksi.


Sumber : http://indonesia.ucanews.com/2016/01/28/paus-fransiskus-minta-presiden-iran-aktif-dalam-upaya-perdamaian/

 

Borobudur Temple-Jawa Tengah, Indonesia

Prambanan Temple-Jawa Tengah, Indonesia
Raja Ampat-Papua Barat, Indonesia
Rammang Maros-Sulawesi, Indonesia
Bromo Mountain-Jawa Timur, Indonesia
Pekalen-Jawa Timur, Indonesia

Conservation Of Sibolangit-Sumatera Utara, Indonesia
Crater Lake Of Rinjani-NTB, Indonesia
Waterfall of Lembah Anai-Sumatera Barat, Indonesia
Pulau Beras Basah
Beras Basah Island-Kalimantan Timur, Indonesia 

 
 Labuan Cermin Lake-Kalimantan Timur-Indonesia
 
Pancur Aji Sanggau Waterfall-Kalimantan Barat-Indonesia
 pulau banda
 Banda Island-Maluku Tengah-Indonesia
Tempat Wisata di Manado - Taman Laut Bunaken 
Marine Park of Bunaken-Sulawesi Utara-Indonesia
Tempat Wisata di Manado - Pulau Lembeh 
Embeh Island-Sulawesi Utara-Indonesia
 
Beratan Bedugul Lake-Bali-Indonesia
Tanah Lot-Bali-Indonesia
 Tanjung Tinggi Beach-Belitung-Indonesia

Senin, 04 Januari 2016

Kisah Siti Asiyah Restui Anaknya Jadi Pastor 
The Hidden Paradise of Indonesia below
Siti Asiyah memegang kepala anaknya, Pastor Robertus B Asiyanto 
di Ledalero, Maumere, 10 Oktober 2015. katolikkita.com


TEMPO.CO, Jakarta -- Robertus Belarminus Asiyanto, 31 tahun adalah satu dari 11 imam baru Tarekat SVD (Societas Verbi Divini) atau Serikat Sabda Allah. yang ditahbiskan di Seminari Tinggi Santu Paulus Ledalero, Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 10 Oktober 2015.

Kisah Pastor Yanto – begitu dia disebut – menyedot perhatian publik tatkala foto-foto pentahbisannya muncul di media sosial. Dalam foto itu, Yanto didampingi ibundanya, Siti Asiyah, seorang muslimah.

Pastor Hubertus Tenga SVD, Sekretaris Misi Provinsi SVD Ende memposting sejumlah foto-foto pentahbisan 11 pastor muda tersebut di wall Facebook-nya. “Ini untuk informasi bagi para anggota Tarekat SVD Indonesia dan SVD mondial. Tidak saya sangka ternyata banyak sekali yang berminat dan meminta informasi tentang ibu dan anak ini,” ujar Hubertus, yang pernah bertugas di sejumlah negara Amerika Selatan, kepada Tempo.

Pimpinan SVD Pronvinsi Ende, Pater Provinsial Leo Kleden SVD mendampingi Uskup Agung Mgr. Vincencius Sensi Potokota Pr mengenal baik Siti Asiyah – yang biasa dipanggil Mama Asiyah. Menurut Leo, Mama Asiyah adalah satu-satunya wakil orangtua yang dipersilakan untuk berdiri mewakili para orangtua tatkala pihak SVD memberi sambutan.

“Beliau seorang Ibu yang luarbiasa, membesarkan sendiri anaknya dari kecil dengan banyak penderitaan dan memberi kebebasan seluas-luasnya kepada putranya untuk menjadi pastor,” kata Leo . “Seluruh hadirin di memberi tepuk tangan panjang bagi Siti Asiyah, yang berlinang matanya saat anaknya diurapi menjadi imam,” dia menambahkan.

Siti Asiyah (berjilbab) dalam barisan menuju upacara pemberkatan para diakon, Sabtu (10/10). 
Siti Asiyah (berjilbab) dalam barisan menuju upacara pemberkatan para diakon, Sabtu (10/10)
Siti Asiyah berasal dari Jawa. Sebelum pergi ke Flores, Asiyah dan suaminya punya satu putri yang dititipkan pada kakek dan neneknya. Di Flores, Asiyah melahirkan Asiyanto. Namun, sang suami karena sang suami kembali ke Jawa dan meninggalkan diri Asiyah seorang diri bersama bayinya.

Asiyah, sehari-hari bekerja di Rumah Sakit Santo Rafael Cancar, Flores Barat. Dia menjadi single parent dalam mendidik dan mengasuh sendiri anaknya itu. Asiyanto bersekolah di lingkungan Katolik. "Anak itu sendiri masuk Katolik sewaktu dia kecil, mungkin sewaktu SD," Leo menjelaskan. Asiyanto pun masuk seminari dan menempuh pendidikan menjadi imam.

Sebelum proses pentahbisan itu, Asiyanto pernah meminta izin kepada ibunya untuk menjadi pastor. "Anaknya bilang ingin jadi pastor. Ibunya bilang, 'Kamu ikut panggilan hati kamu'," kata Leo mengulangi percakapan Yanto dan ibunya.

Turut pula diceritakan, Asiyah bahkan sempat stres saat Pater (Asiyanto) memutuskan istirahat sejenak dan menunda tahbis menjadi pastor.

"Mau bilang apa, itu panggilannya. Tanya dia (Pater Yanto), waktu dia tunda (menjadi pastor) tahun lalu, saya sempat stres dan menangis," tutur Asiyah.

Saudara perempuan Asiyanto, yang ditinggal di Jawa, juga menghadiri pentahbisan ini. Asiyah pun baru bertemu dengan anak sulungnya itu, sejak 30 tahun lalu. Asiyanto adalah mahasiswa di tempat Leo Kleden mengajar, yakni Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero.

Hubertus Tenga yang banyak dihubungi media dalam dan luar negeri setelah munculnya foto Asiyah dan Asiyanto di wall Facebooknya menyatakan, “Di tengah pertikaian antar-agama yang hebat di berbagai belahan dunia, teladan spiritual Mama Asiyah menjadi contoh nyata semangat inter-religious action,” ujar Herbertus yang separuh keluarganya juga muslim. 
Ia (Asiyanto) menyelesaikan studi Teologi tahun 2015 di STFK Ledalero dan S1 filsafat tahun 2010 di STFK Ledalero. Pater juga merupakan alumni SMAK St. Ignasius Loyola Labuan Bajo (2004), SMPN Cancar, SDK Cancar 1, dan TK Bunda Maria Fatima Cancar.

Sebelas imam baru Tarekat SVD tersebut akan bertugas di Indonesia dan sebagian besar di luar negeri.


sumber :
http://nasional.tempo.co/read/news/2015/10/13/058709157/kisah-siti-asiyah-restui-anaknya-jadi-pastor
https://beritagar.id/artikel/berita/kisah-siti-asiyah-beri-restu-anaknya-jadi-pastor-katolik

 

Borobudur Temple-Jawa Tengah, Indonesia

Prambanan Temple-Jawa Tengah, Indonesia
Raja Ampat-Papua Barat, Indonesia
Rammang Maros-Sulawesi, Indonesia
Bromo Mountain-Jawa Timur, Indonesia
Pekalen-Jawa Timur, Indonesia

Conservation Of Sibolangit-Sumatera Utara, Indonesia
Crater Lake Of Rinjani-NTB, Indonesia
Waterfall of Lembah Anai-Sumatera Barat, Indonesia
Pulau Beras Basah
Beras Basah Island-Kalimantan Timur, Indonesia 

 
 Labuan Cermin Lake-Kalimantan Timur-Indonesia
 
Pancur Aji Sanggau Waterfall-Kalimantan Barat-Indonesia
 pulau banda
 Banda Island-Maluku Tengah-Indonesia
Tempat Wisata di Manado - Taman Laut Bunaken 
Marine Park of Bunaken-Sulawesi Utara-Indonesia
Tempat Wisata di Manado - Pulau Lembeh 
Embeh Island-Sulawesi Utara-Indonesia
 
Beratan Bedugul Lake-Bali-Indonesia
Tanah Lot-Bali-Indonesia
 Tanjung Tinggi Beach-Belitung-Indonesia

Minggu, 03 Januari 2016

The Hidden Paradise of Indonesia below
 
 
SELAMAT NATAL 2015


Natal menyatukan Muslim dan Kristen




Beberapa hari ini Gereja Katolik Keluarga Kudus berusia 128 tahun di Jammu dan Kashmir bagian utara menggelar berbagai kegiatan menyambut Natal. Gemuruh suara dan orang tertawa ketika anak-anak menyanyikan lagu-lagu Natal.

Tahun lalu paroki itu menutup kegiatan Natal, setelah banjir dahsyat melanda di negara itu pada September 2014, menewaskan lebih dari 300 orang, dan menyebabkan kerusakan yang meluas.

Paduan suara yang terdiri dari delapan sampai 10 anak membawakan lagu-lagu Natal.

Maryam Shammi, anggota paduan suara mengatakan bahwa ia mengundang teman-teman Muslim untuk merayakan Natal.

Dia mengatakan bahwa ia mengundang mereka ke rumahnya untuk makan siang Natal.

“Tahun ini, saya akan mengundang semua teman-teman saya dan kami akan menghabiskan Natal bersama,” katanya kepada ucanews.com.

Sekitar 650 orang Kristen yang tinggal di satu-satunya negara bagian yang mayoritas Muslim di India. Bagi komunitas Kristen, perayaan Natal memiliki kesempatan baik untuk membangun kerukunan antaragama.

Tetangga mereka beragama Islam biasanya berpartisipasi dalam perayaan Natal, bertukar hadiah dan menyampaikan salam.

Lila Richard, seorang umat berusia 82 tahun dan seorang pensiunan guru yang mengajar di sebuah sekolah misionaris Kristen di Srinagar, mengatakan Kristen dan Muslim telah hidup rukun selama puluhan tahun di Lembah Kashmir.

“Sejauh yang saya dapat memberitahu Anda, kami belum menghadapi bahaya apapun,” katanya.

Ketika seperatis muncul di Kashmir tahun 1988, insiden kekerasan terjadi setiap hari. Berbagai kelompok pemberontak telah berjuang melawan tentara India.

Beberapa orang ingin negara itu menjadi bagian dari negara tetangga Pakistan, yang lain menginginkan kemerdekaan penuh dari India.

Dengan munculnya pemberontakan bersenjata di Kashmir, ada beberapa kelompok militan radikal ingin membentuk kekhalifahan di wilayah tersebut. Mereka melarang bioskop, konser, dan pertunjukan budaya di Kashmir, pihaknya menyatakan praktek-praktek seperti “tidak Islami.”
 
Pastor Roy Mathew, kiri, berdoa di rumah keluarga Katolik sebelum Natal di Srinagar, Jammu dan Kashmir.


Peristiwa tersebut tidak hanya mengubah wacana politik Kashmir, tetapi juga membuat masyarakat minoritas khawatir karena akan menjadi sasaran kekerasan atas nama agama.

Tapi, tidak seperti masyarakat Hindu lokal, yang pada awal pemberontakan bersenjata melarikan diri ke lembah itu, orang Kristen tetap bersama dengan keluarga mereka.

Sekitar 50 keluarga tetap tersebar di seluruh wilayah itu, berhasil menghindari target.

Ketika kehidupan secara bertahap kembali normal dalam keadaan bergolak ini, kerukunan beragama berakar hingga generasi baru.

Pastor Roy Mathew mengatakan pendidikan telah membantu mengajar orang perlunya saling menghormati agama dan keyakinan mereka.

“Ada umat Muslim yang menyambut kami dan kami melihat umat Muslim lokal mengundang tetangga mereka untuk mengambil bagian dalam perayaan Natal di sini,” kata Pastor Mathew kepada ucanews.com.

Bagi Arya Disilva, berusia 13 tahun, Natal berarti menikmati kue-kue dengan teman-teman Muslimnya.

“Kami berdua menghabiskan perayaan Idul Fitri dan Natal bersama. Keluarga kami selalu mengundang satu sama lain,” katanya kepada ucanews.com.

Anak muda itu tidak melihat perbedaan di antara Idul Fitri dan Natal. “Kedua perayaan ini mengumpulkan umat Kristiani dan umat Muslim bersama-sama. Tidak ada agama memungkinkan kekerasan dan kita harus mengasihi umat manusia di atas semua,” kata Arya kepada ucanews.com.

Waheed Gulzar, seorang Muslim lokal belajar di Universitas Kashmir, berharap untuk berpartisipasi dalam perayaan Natal bersama teman Kristennya.

“Kami berdua menghabiskan perayaan Idul Fitri dan Natal bersama. Keluarga kami selalu mengundang satu sama lain,” kata Gulzar kepada ucanews.com.

“Sejauh ini orang di sini tidak ada konflik di antara Muslim dan Kristen pribumi di Kashmir,” katanya.

Javaid Ahmad, seorang sarjana penelitian Studi Islam, mengatakan bahwa dalam sejarah Kashmir, bahkan tidak ada satu contoh di mana umat Islam telah menyatakan setiap niat buruk terhadap orang Kristen.

“Orang-orang di sini sadar bahwa Kristen dan Islam mendukung konsep egalitarianisme, keadilan sosial, dan kejujuran,” katanya.

Ahmad mencatat bahwa tahun ini menyajikan adegan unik kerukunan beragama seperti pada 24 Desember sebelumnya, umat Islam merayakan kelahiran Nabi Muhammad, diisusul dengan perayaan kelahiran Yesus.

Sumber: ucanews.com



 

Borobudur Temple-Jawa Tengah, Indonesia

Prambanan Temple-Jawa Tengah, Indonesia
Raja Ampat-Papua, Indonesia
Rammang Maros-Sulawesi, Indonesia

Bromo Mountain-Jawa Timur, Indonesia
Pekalen-Jawa Timur, Indonesia


Conservation Of Sibolangit-Sumatera Utara, Indonesia

Crater Lake Of Rinjani-NTB, Indonesia
Waterfall of Lembah Anai-Sumatera Barat, Indonesia