Minggu, 17 April 2011

15 RAHASIA PENYIKSAAN TERHADAP YESUS, ANAK ALLAH PENEBUS MANUSIA




Rahasia ini diungkapkan oleh St Maria Magdalena, Claris Fransiskan yang hidup, meninggal dan diberi gelar Suci di Roma.

Yesus memenuhi keinginan Suster ini, yang berharap sungguh supaya bisa memahami sesuatu mengenai Rahasia Penyiksaan yang dialami Yesus, diadili, dan dihukum mati.

Berikut adalah perkataan Yesus sendiri :

Bangsa Yahudi menganggapku sebagai manusia paling celaka, yang hidup di muka bumi ini, dan karenanya :
  1. mereka membelenggu kakiKu dan menyeretKu di atas batu-batu anak tangga, turun menuju ke sebuah ruangan kotor dan menjijikkan di bawah tanah;
  2. mereka menanggalkan pakaianKu, lalu mencambuki badanKu dengan cambuk yang bersimpul-simpul besi;
  3. mereka melilitkan tali pada badanKu, lalu menarikKu sepanjang lapangan, dari ujung ke ujung;
  4. mereka menggantungKu pada sekeping kayu dengan simpul hidup dan mudah terbuka, sehingga Aku jatuh. Dengan siksa yang sedemikian ini, Aku menangis dengan Air Mata Darah;
  5. mereka mengikatKu pada sebuah tonggak lalu menusukKu dengan kayu yang bercabang;
  6. mereka memukulKu dengan batu, dan memanggangKu dengan bara api dan obor;
  7. mereka menusukKu dengan jarum besar. Ujung yang menyerupai tombak runcing merobek kulitKu, daging dan urat-uratKu mencuat keluar dari badanKu;
  8. mereka mengikatKu pada sebuah tonggak dan menyuruhKu berdiri tanpa alas kaki, pada sekeping besi yang panas membara;
  9. mereka memahkotaiKu dengan mahkota duri, menutup mukaKu dengan kain kotor dekil;
  10. mereka mendudukkan Aku pada sebuah kursi yang dipasang paku-paku tajam, yang menyebabkan luka-luka yang dalam pada badanKu;
  11. mereka menyirami mukaKu dengan timah hitam dan cair, kemudian mereka menggencetKu pada kursi yang berpaku-paku sehingga paku-paku ini menusuk, membenam masuk semakin dalam dan lebih dalam lagi ke badanKu;
  12. supaya malu dan makin sengsara, mereka menusukkan jarum-jarum di lubang pori janggutKu yang sudah dicabuti. Lalu lenganKu diikatkan ke punggungKu dan mereka mengiringKu keluar dari penjara, dibarengi tamparan dan pukulan;
  13. mereka menghempasKu pada sebuah salib dan mengikatKu sedemikian kencangnya, sehingga Aku hampir-hampir tidak bisa bernafas;
  14. mereka mendorong keras kepalaKu sehingga Aku jatuh terlentang ke tanah, mereka menginjakKu hingga menyakitkan dadaKu. Kemudian mereka mencopot mahkota duriKu dan mencucukkannya ke lidahKu.
  15. mereka menuangkan ke dalam mulutKu kotoran-kotoran yang sangat busuk menjijikkan, sebab mereka kehabisan cara-cara penyiksaan yang sadis dan keji.

Lalu Yesus Bersabda :

AnakKu! Aku menghendaki supaya kamu menyampaikan kepada siapa saja, kelima belas rahasia penyiksaan ini, supaya masing-masing mereka dimuliakan.

Siapa saja yang setiap hari mempersembahkan kepadaKu dengan kasih sayang, salah satu dari penderitaanKu ini dan mengucapkan dengan sungguh-sungguh doa ini, akan dikaruniakan kemuliaan kekal baginya, pada Hari Penghakiman.


Berikut doa tersebut :

Ya Yesus, Anak Allah Yang Maha Kuasa, kami bernazar dengan sungguh-sungguh dengan memuliakan namaMu dalam ke-15 Rahasia Penyiksaan ini, sebab darahMu yang Maha Suci sudah dicurahkan bagi kami. Kami memuliakan, mengagungkan, dan menyembahMu ya Kasih yang Abadi, Yesus Kristus, demi HatiMu yang Maha Suci, darahMu yang Maha Murni, pengorbananMu yang Maha Mulia bagi kami manusia.

Kami juga memuliakan Sakramen Maha Kudus di altarMu, Bunda Maria yang Maha Suci murni, sembilan paduan suara mulia para malaikat dan darah yang suci para kudus.

Sebagaimana banyaknya pasir di samudera dan gandum di ladang, banyaknya rumput di padang dan buah-buahan di kebun, banyaknya daun-daun di pohon dan bunga-bunga di taman, banyaknya bintang di angkasa, para malaikat di surga, dan banyaknya makhluk di muka bumi, kami semua hamba-hambaMu, memuliakan, mengagungkan dan menyembahMu kini, selalu, dan sepanjang segala masa, Amin. ( Devosi disahkan Paus Clement II, 1730-1740)

SURAT SUCI DARI YESUS PENEBUS DOSA




Demi penyucian tetesan darah Yesus Allah manusia,
yang  mengucur di jalan menuju Kalvari


Salinan Suci Orasi Yesus ini, aslinya terdapat di makam suci Yesus Penebus manusia di Yerusalem, disemayamkan dalam sebuah peti perak oleh Bapa Suci dan Para Raja dan Ratu iman Kristen.

St. Elisabeth Ratu Hungaria dengan St. Mathilda bersama St. Bridget ingin mengetahui kisah sengsara Yesus, mempersembahkan doa-doa khusus dan sungguh-sungguh di mana kemudian Yesus Anak Allah Penyelamat manusia menampakkan diriNya dan menjelaskan kepada para santa ini :

  • Aku Yesus dari Surga hadir di dunia, demi memperbaiki iman manusia. Pada jaman dahulu banyak manusia yang sungguh-sungguh beriman, dan panenan mereka berlimpah-limpah, namun kini sebaliknya, jarang ada manusia yang sungguh-sungguh beriman.
  • Kalau kamu ingin memanen hasil yang berlimpah, janganlah bekerja pada hari Minggu sebab kamu harus ke Gereja dan berdoa kepada Allah demi menyesali dosa-dosamu. Allah Bapaku telah memberi kamu 6 hari kerja dan 1 hari istirahat, supaya mempersembahkan kurban, menolong para miskin, dan melayani gereja.
  • Barangsiapa yang berkeras memusuhi agamaku dan meremehkan Surat Orasi ini akan Kusangkal. Sebaliknya barangsiapa yang membawa Salinan Orasi Suci ini akan dibebaskan dari mati tenggelam dan ajal mendadak, akan dibebaskan dari penyakit menular, dan sambaran kilat. Belum bisa meninggal dunia sebelum mengaku dosa, akan dibebaskan dari penguasa lalim, dan dari semua pengadu dan saksi palsu.
  • Ibu-ibu yang dalam bahaya melahirkan, dengan memelihara Orasi Yesus ini, segera sanggup menguasai keadaannya. Di rumah-rumah yang menyimpan Orasi Suci ini tidak akan mengalami gangguan iblis. Empat puluh hari sebelum ajalnya, bagi laki-laki maupun perempuan yang memiliki Orasi Suci ini, Bunda Maria akan menampakkan diri kepadanya.
Bagi manusia yang percaya, yang mau mendaraskan doa setiap hari selama 3 tahun; 2x Bapa Kami-Salam Maria dan Kemuliaan, demi memuliakan "semua tetesan darahKu yang hilang", Aku akan melimpahkan 5 karunia :


  1. Indulgensi penuh dan pengampunan dosa-dosanya.
  2. Dibebaskan dari sengsara dan siksa dosa di api penyucian.
  3. Bila kamu meninggal sebelum menyelesaikan doa selama tahun ini, bagi kamu dianggap sudah menyelesaikannya.
  4. Dengan begini pada saat kematianmu, sama saja dengan kamu sudah menyerahkan semua darahmu demi iman suci.
  5. Aku akan turun dari surga dan menyambut jiwamu sampai generasi keempat.

CAMKANLAH

  • Jumlah serdadu yang dipersenjatai ada 150;
  • Yang menghelaku dalam keadaan dibelenggu ada 23; algojo-algojo pengadilan ada 83;
  • Penamparan di kepalaKu sebanyak 108 kali;
  • Peludahan ke mukaKu sebanyak 180 kali;
  • Aku dicambuki pada dadaKu sebanyak 6666 kali;
  • Dipalu pada kepalaKu sebanyak 110 kali;
  • Aku didorong dengan keras pada jam 12:00;
  • RambutKu dijambak, kepalaKu ditekan dengan duri-duri dan JanggutKu ditarik 24 kali;
  • Mendapat luka di kepala 20; luka karena cambukan kawat 72;
  • Luka dalam karena duri di kepala 1110;
  • Luka dalam karena duri di dahi ada 3;
  • Aku kemudian dilucuti dan dikenakan pakaian sebagai Raja palsu;
  • Bilur di badanKu ada 1000;
  • Serdadu-serdadu yang menggiringKu menujuKalvari 608;
  • Yang memperhatikan Aku dengan sungguh-sungguh ada 3;
  • dan yang menghinaKu sebanyak 1008;
  • Tetesan darahku yang hilang terbuang ada 28.430.
(Bernadetta da SS Pope Leo XIII in Roma 5 Aprile 1890)

Minggu, 10 April 2011

RAHASIA MISA KUDUS: LAUTAN KERAHIMAN



Pater  Reus sangat dihargai karena telah mengungkapkan berkat misteri dari agama kita, katolik, di mana dengan jiwanya ia dapat mengalaminya, ini berarti secara spiritual, bukan yang berhubungan dengan pancaindera dan terjadi selama tigapuluhlima tahun.

Dia diperbolehkan melihat dengan jelas bahwa Misa Kudus merupakan unsur yang paling utama dalam setiap pemujaan terhadap Allah, penyembahan dan pengungkapan syukur yang paling tinggi dan sumber rahmat yang tak pernah habis. Pengalaman mistis ini tidak hanya meningkatkan iman bagi dirinya sendiri, tetapi membuatnya semakin dalam dan bersemangat.

Dengan cara yang jelas dan luar biasa ia boleh mengalami Imam Agung Ilahi bekerja dan hidup dalam imam yang diberkati di dunia. Kerap kali Pater Reus melihat dalam tangan imamnya, tangan Sang Penebus yang bercahaya. Demikian ditulisnya pada tanggal 17 Agustus 1937, " Menakjubkan! Pada saat Konsekrasi Kudus, aku melihat lagi tangan Tuhan Penebus yang bercahaya, bagaimana Ia bersamaku dan dalam diriku membuat berbagai gerakan. Dengan jelas kurasakan berat tanganNya, bagfaimana dua suara mengatakan perkataan yang sama, yaitu suara diriku dan suara Tuhan Penebus. Aku mendengar suara Tuhan bukan dengan pancaindera badaniah, karena hingga saat ini aku tak pernah mengalami hal yang demikian dengan pancaindera badaniahku. Tetapi sepertinya aku juga mendengar dengan telinga badaniahku. Pada waktu konsekrasi anggur dengan jelas kudengar bagaimana Penyelamat mengatakan kata-kata konsekrasi dalam diriku dan bersamaku, dan bagaimana, pada waktu mengangkat piala, tangan-Nya yang baik bercahaya, berada dalam tanganku".

Tuhan sendiri-demikian berulangkali pengakuan Pater Reus- merayakan Misa Kudus bersamaku. Dalam persatuan dengan Kristus ini, Pater Reus juga melihat dengan jelas Ibu Sang Penebus sering mendampinginya. Dia melihat bagaimana Bunda Allah yang terkasih, setelah Konsekrasi Kudus meletakkan tangannya di atas bahunya atau di atas dirinya, dan pada waktu yang lain ia mengatakan, " Aku mellihat Tuhan yang baik di kayu salib dan di sebelah kanan-Nya Perawan Maria yang suci, yang pada waktu pengorbanan-Nya yang berdarah tetap berada di dekat-Nya dengan penuh kesetiaan melihat pada-Nya.

Ketika Pater Reus pada permulaan Misa Kudus dengan khidmat membuat tanda salib, baginya hal ini bukan hanya merupakan suatu formalitas saja. Ia menyadari bahwa dengan tanda salib itu maka pengulangan kembali Misteri Kurban Salib dimulai sebagai penghormatan kepada Tritunggal Mahakudus. Demikian ditulisnya pada 22 Juli 1940, " Sejak semula aku melihat Tritunggal Yang Mahakudus berada dekat aku".

Ketika Pater Reus (25 September 1941) pada waktu Doa Pembukaan membungkukkan badannya, tiba-tiba ia melihat dua baris malaikat, naik ke tahta Tritunggal Yang Mahakudus, yang bersamaan saat ia membungkuk dengan penuh hormat.

Ketika ia berdoa Tuhan Kasihanilah Kami (Kyrie) ia melihat ( 26 Februari 1941) bagaimana dari Hati Yesus Yang Mahakudus keluar arus yang menyiraminya. Baginya hal ini merupakan suatu tanda bahwa ia disucikan oleh aliran ini. Tidak sia-sia kita memohon Kerahiman Tuhan.

Pada waktu doa Kemuliaan (Gloria), Pater Reus melihat dirinya dikelilingi oleh malaikat yang bersama dia dengan lantang menyanyikan lagu pujian. Kerap kali ia merasakan bahwa dalam kejadian ini kata-katanya keluar dari mulutnya seperti nyala api yang membumbung tinggi ke hadapan Tuhan. "Puji-pujian," tulisnya, "membuat kebaikan bagi manusia yang lalai". Kemudian ketika aku mencium altar kulihat bagaimana ciuman itu kutekankan pada bibir kudus Yesus (14 September 1943).

Ketika pada tanggal 14 Mei 1941 ia mengucapkan Doa Persembahan, ia mendapatkan penglihatan berikut. " Seketika aku melihat diriku berlutut di hadapan Bapa Surgawi. Aku mempersembahkan hatiku kepada-Nya dengan kedua belah tanganku. Dengan penuh kasih Bapa membungkuk dan menerima hatiku dengan kedua belah tangan-Nya. Juga pada saat Pembasuhan Tangan, Pater Reus melihat Roh Kudus dan bagaimana Ia membagi kemurnia kepadanya.

Pada waktu Kudus (Sanctus) ia berdoa bersama paduan suara malaikat, yang berdiri menyembah di sekeliling tahta. Suatu penglihatan pada kata-kata, " Terberkatilah yang datang......" ditulis olehnya pada 27 Mei 1940 sebagai berikut, " Aku melihat di atasku Tuhan Penebus. Kemudia aku melihat para malaikat. Mereka mengiringi Tuhan ketika Ia turun ke dunia yang tak ada cinta untuk berkorban kembali dan tinggal bersama kita

Mukjizat yang sebenarnya dari cinta kasih Tuhan adalah pada Perayaan Ekaristi Kudus, yaitu Konsekrasi dan Komuni. Mukjizat ini bagi Pater Reus tak terlukiskan.

Konsekrasi
Pada tanggal 19 Februari 1943 ia menulis dengan penuh haru perasaan luar biasa yang dialaminya, " Pada saat konsekrasi roti, aku melihat dari Hati Bapa Surgawi keluar Kanak-Kanak Yesus. Aku melihat dengan jelas ketika aku mengucapkan kata-kata konsekrasi di atas piala".

Misteri Konsekrasi Kudus lebih diperlihatkan padanya pada 22 Oktober 1941, " Penebus yang baik sudah ada pada salib sebelum konsekrasi, kemudian datang Bapa Surgawi, di atas terlihat Roh Kudus dan lingkaran para malaikat. Pada Kata-kata 'ini adalah piala darah-Ku' aku melihat Darah Suci Yesus  mengalir ke dalam piala yang kupegang."

Selanjutnya lebih dari sekali Pater Reus melihat pada waktu kata-kata konsekrasi 'Untuk pengampunan dosa', Darah Kudus mengalir ke semua penjuru.

Komuni
Dari mulai persiapan doa liturgi sampai dengan komuni suci, Pater Reus melihat kerinduannya kepada Tuhan dalam rupa nyala api yang keluar dari mulutnya dan naik (19 Juni 1938)

Dengan kata-kata "Tuhan, aku tidak pantas..." Pater Reus melihat lebih dari sekali bagaimana Penyelamat, baik sebagai Yang Tersalib atau pun dalam rupa kanak-kanak mengulurkan tangan-Nya kepadanya.

Pater Reus dapat melihat hasil dari doanya dan mengalaminya ketika membagi-bagikan Komuni kepada umat. ia menulis, " Ketika aku siap memberi Komuni kepada putera altar, di belakang mereka kulihat setan, yang semakin mundur pada setiap "Tuhan aku tidak layak". Suatu bukti kekuatan dari kerendahan hari, yang dipersiapkan orang pada waktu menerima Sakramen Mahasuci (27 dan 28 Februari 1941).

Ketika pada 10 April 1938 ia akan menerima Komuni, ia melihat dari Hosti Kudus yang ia pegang dalam tangannya, nyala api yang naik menuju ke mulutnya.

Pada tanggal 28 Februari 1941, saat Komuni Kudus, Pater Reus mengalami bagaimana dari altar keluar nyala api yang memukul-mukul ke belakang yang  membuat setan yang berada di situ melarikan diri.

Berkat Imam
Pater Reus kerap kali menerangkan arti dari berkat imam. Ia dapat melihat bagaimana Tritunggal Kudus atau Sang Penebus bersama Dia memberi Berkat. Pernah ia melihat bagaimana Kanak-Kanak Yesus mengulurkan tanganNya ke atas dan bersamanya memberi berkat ilahi. 

Pada waktu yang lain ia menjelaskan, " Ketika pada penutupan Misa Kudus, aku memberi berkat, kulihat di atasku Penebus pada salib, yang bersama denganku memberi berkat dengan satu tangan yang dilepaskan dari kayu salib."



Sumber: Misa Kudus Lautan Kerahiman. Marian Centre Indonesia






Selasa, 05 April 2011

INDULGENSI : HARTA PUSAKA GEREJA KATOLIK



Apa itu Indulgensi :
Indulgensi adalah harta pusaka surgawi yang istimewa yang dianugerahkan Gereja kepada kita untuk melunasi hutang dosa kita kepada Tuhan serta untuk memulihkan luka-luka jiwa kita yang diakibatkan oleh dosa.

Tuhan memberikan wewenang kepada Gereja untuk memberikan indulgensi atas perbuatan-perbuatan atau doa-doa tertentu, sehingga ketika kita melakukan perbuatan atau doa tersebut, kita boleh memperoleh indulgensi.

Meskipun indulgensi tidak dapat dipergunakan untuk orang lain yang masih hidup (mereka harus memperoleh indulgensinya sendiri!), kita dapat membantu jiwa-jiwa di api penyucian agar lebih cepat tiba di surga dengan mempergunakan indulgensi yang kita terima untuk membantu mereka melunasi hutang dosa mereka kepada Tuhan.


Mengapa kita memerlukan Indulgensi ?
Kamu mungkin berpikir, “Tetapi, bukankah saya sudah menerima Sakramen Tobat dan Tuhan sudah mengampuni dosa-dosa saya! Mengapa saya masih memiliki “hutang” kepada Tuhan?”

Frank Sheed, seorang pengkhotbah Katolik dari Inggris yang terkenal, menjawabnya demikian: Dosa adalah seperti menancapkan sebuah paku pada sepotong kayu. Ketika kamu mengakukan dosa-dosamu pada imam, dan Tuhan mengampunimu, sama halnya seperti mencabut paku dari kayu tersebut. Paku sudah tidak ada lagi, tetapi lubang yang ditimbulkannya tetap ada dan harus diperbaiki. Dengan berdosa kita telah melukai jiwa kita dan sekarang kita harus memulihkan kembali luka-luka itu.


Karena Dosa Asal (dosa ketidaktaatan Adam dan Hawa di taman Eden), manusia cenderung berbuat dosa daripada melakukan yang baik. Setiap dosa melukai jiwa kita dengan membuatnya lebih sulit untuk menghindarkan diri dari perbuatan dosa yang sama di waktu mendatang. Bahkan setelah kita bertobat, kita masih harus mengatasi kecenderungan ini dengan penitensi. Para kudus memahami hal ini dengan baik sekali; mereka seringkali melakukan matiraga atau silih agar dapat lebih menguasai keinginan-keinginan mereka.  

Namun demikian, karena kita tidak dapat melihat luka yang diakibatkan oleh dosa pada jiwa kita, kita seringkali tidak cukup menyesali dosa-dosa kita itu; kita lupa untuk berdoa serta lupa melakukan silih. Karenanya, jiwa kita harus dibersihkan, baik dalam masa kita hidup di dunia melalui berbagai pencobaan, atau kelak - sesudah kita meninggal - di api penyucian. Tuhan, melalui gereja-Nya, menyediakan bagi kita suatu “bonus” bagi doa dan silih yang kita lakukan, yaitu indulgensi. Jika kita melakukan suatu perbuatan atau mendaraskan suatu doa yang dinyatakan oleh Gereja dapat mendatangkan indulgensi (misalnya berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus, mendaraskan doa Rosario dll), Gereja mempergunakan harta pusaka-Nya berupa jasa-jasa Kristus untuk “menebus” sebagian atau seluruh hutang dosa kita kepada Tuhan serta menyucikan jiwa kita bagi kita, selama kita mempunyai niat untuk memperoleh indulgensi.

Seorang biarawati dalam biara St. Theresia dari Avila, menyadari pentingnya indulgensi dan tidak pernah menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk memperolehnya. Ketika biarawati itu meninggal, St. Theresia sangat terkejut melihat jiwa biarawati tersebut langsung naik menuju surga tanpa melalui api penyucian! Karena biarawati tersebut tampaknya biasa-biasa saja, St. Theresia bertanya kepada Yesus apa sebabnya jiwa biarawati tersebut dapat langsung menuju surga. Yesus menjawab bahwa itu semua karena semua indulgensi yang dengan setia diperolehnya, sang biarawati telah membayar lunas semua hutang dosanya kepada Tuhan, sehingga jiwanya bersih dan tak bernoda pada saat kematiannya!


Harta Pusaka Gereja
Gereja Katolik mempunyai wewenang untuk memberikan indulgensi karena gereja memperolehnya dari kekayaan tak terhingga jasa-jasa Kristus, Bunda Maria dan semua orang kudus. Beata Maria dari Quito, seorang biarawati Spanyol, melihat dalam suatu penglihatan suatu harta pusaka yang berlimpah, yang - diterangkan kepadanya oleh Tuhan - melambangkan segala rahmat dan jasa-jasa Yesus (harta pusaka Gereja!) dari mana indulgensi diperoleh. Segala rahmat dan jasa-jasa ini dapat diperoleh siapa saja yang memenuhi persyaratan, yang biasanya amat mudah, untuk memperoleh indulgensi. Umat beriman yang tidak peduli untuk mendapatkan keuntungan dari indulgensi ini dapat diumpamakan seperti seorang pengembara yang melewati suatu padang penuh dengan perhiasan berharga, yang tidak mau merepotkan diri untuk memungut dan mengisi kantungnya dengan harta pusaka itu, meskipun ia tahu bahwa ia akan memerlukan harta tersebut setibanya di tempat tujuan.

Gereja menerima wewenang untuk memberikan indulgensi dari Yesus, yaitu ketika Ia memberikan kunci kerajaan Surga kepada Petrus, “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” (Mat 16:19) Dalam bahasa modern, mungkin Yesus akan mengatakan, “Aku memberimu PIN untuk rekening bank surgawi-Ku.”



Pada abad kelimabelas dan keenambelas, Gereja memberikan indulgensi kepada mereka yang memberikan sumbangan untuk pembangunan katedral-katedral indah yang sedang dibangun pada saat itu. Sayang sekali, hal tersebut menimbulkan salah tafsir bahwa Gereja menjual indulgensi untuk mendapatkan uang. Sebagai akibatnya, kaum reformasi Protestan masa itu menolak mentah-mentah ajaran tentang indulgensi karena menganggapnya sebagai penyalahgunaan kuasa Gereja. Tentu saja mereka salah; meski pun mungkin ada beberapa penyalahgunaan, tetapi kuasa Gereja untuk memberikan indulgensi diberikan oleh Tuhan sendiri. Kaum Protestan itu ada benarnya juga ketika mengatakan bahwa kita tidak dapat sekedar membeli indulgensi seperti obat “mujarab” bagi jiwa kita! Kita harus mempunyai semangat penyesalan atas dosa-dosa kita agar dapat memperoleh manfaat indulgensi.


Macam-Macam Indulgensi
Ada dua macam indulgensi: indulgensi sebagian dan indulgensi seluruhnya.

INDULGENSI SELURUHNYA: indulgensi seluruhnya menghapuskan seluruh hukuman (siksa dosa sementara) yang timbul karena dosa-dosa kita. Jika seseorang menerima indulgensi seluruhnya dan tiba-tiba meninggal segera sesudahnya, maka orang itu tidak akan perlu pergi ke api penyucian! Wow! Jadi, bagaimana hal itu mungkin terjadi? Jawabannya amat sederhana: rahmat yang terkandung dalam indulgensi adalah tak terbatas (tentu saja, karena berasal dari jasa-jasa Kristus ya'kan?). Tetapi penyesalanmu sendiri atas dosa-dosamu adalah faktor yang menentukan dalam menerima rahmat ini. Salah satu syarat agar dapat menerima indulgensi seluruhnya ialah bahwa kamu tidak lagi mempunyai kelekatan terhadap dosa. Artinya kamu harus menyesali dosa-dosamu secara sempurna dan tidak ingin melakukannya lagi. Penyesalan sempurna ini membuka jiwamu lebar-lebar terhadap rahmat Tuhan, sehingga kamu dapat menerima rahmat indulgensi sepenuhnya. Tetapi, jika kamu melakukan perbuatan atau doa yang dapat mendatangkan indulgensi sepenuhnya, tetapi kamu masih memiliki kelekatan terhadap dosamu, kamu hanya menerima indulgensi sebagian.


INDULGENSI SEBAGIAN: indulgensi sebagian menghapuskan sebagian hukuman (siksa dosa sementara) yang timbul karena dosa-dosa kita. Gereja memberikan indulgensi sebagian atas perbuatan-perbuatan dan doa-doa yang tingkat kepentingannya kurang dibandingkan dengan yang memperoleh indulgensi seluruhnya. Pada masa yang silam, indulgensi biasa diukur dengan “hari” atau “tahun” yang sama dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan silih berat (misalnya kamu mendaraskan suatu doa tertentu, kamu dapat memperoleh indulgensi “empat puluh tahun”). Tetapi, hal ini menyebabkan umat beriman hanya sekedar menambahkan jumlah hari-hari dan tahun-tahun indulgensi yang mereka peroleh dan bukannya memusatkan diri pada penyesalan sungguh-sungguh atas dosa. Jadi pada tahun 1969 Gereja menghapuskannya dari perkataan “indulgensi sebagian”. Indulgensi sebagian tidak diukur dengan jangka waktu yang pasti, karena manfaatnya bergantung pada keterbukaan kita sendiri terhadap Tuhan serta penolakan kita terhadap dosa. Bahkan indulgensi sebagian amatlah berharga bagi kita - apakah kamu akan mengeluh jika kamu berhutang Rp 20.000 dan seseorang membayarkan Rp 6.000 untukmu?!

Catatan: Indulgensi sebagian dapat diperoleh beberapa kali dalam sehari. Indulgensi seluruhnya hanya dapat diperoleh satu kali dalam satu hari.


Persyaratan Mendapatkan Indulgensi
  • Melakukan perbuatan atau mendaraskan doa yang dapat mendatangkan indulgensi
  • Mengakukan dosa-dosamu kepada imam dengan penyesalan sempurna karena telah menghina Tuhan.
  • Menerima Komuni Kudus.
  • Berdoa bagi intensi Bapa Suci (doa-doa yang lazim ialah Bapa Kami, Salam Maria dan Syahadat Para Rasul).

Perlu diketahui bahwa kita perlu menerima Komuni Kudus untuk setiap indulgensi seluruhnya, tetapi satu Sakramen Tobat dapat dipergunakan untuk beberapa indulgensi.



Doa dan Perbuatan Yang Dapat Mendatangkan Indulgensi

Secara umum :
  • Indulgensi sebagian diberikan kepada umat beriman yang, dalam melaksanakan kewajibannya dan dalam menanggung pencobaan-pencobaan hidupnya, mengangkat akal budi mereka dengan penuh percaya dan rendah hati kepada Tuhan, dan menyerukan - bahkan jika hanya secara batin - seruan-seruan saleh (misalnya “Bunda Maria, doakanlah kami", dsbnya).
  • Indulgensi sebagian diberikan kepada umat beriman yang dengan semangat iman dan belas kasihan memberikan dirinya atau harta miliknya untuk melayani sesamanya yang membutuhkan.
  • Indulgensi sebagian diberikan kepada umat beriman yang dengan semangat silih secara sukarela menjauhkan diri dari segala sesuatu yang mereka senangi.
  • Indulgensi sebagian diberikan kepada umat beriman yang menjadi saksi iman di lingkungan bukan Katolik (hal ini bahkan dapat sangat sederhana seperti berdoa di sebuah restaurant!).
Berbagai macam doa yang mendatangkan Indulgensi :
  • Rosario (indulgensi seluruhnya apabila didaraskan di gereja, atau dalam kelompok atau dalam keluarga, indulgensi sebagian di luar kondisi tersebut).
  • Jalan Salib, Syahadat Nicea (indulgensi seluruhnya).
  • Litani Hati Yesus yang Mahakudus, Litani Santa Perawan Maria atau Litani Orang Kudus (indulgensi sebagian).
  • Ratu Surga, Syahadat Para Rasul, Tanda Salib, doa untuk panggilan hidup religius dan imamat (indulgensi sebagian).
Berbagai macam perbuatan yang mendatangkan Indulgensi :
  • Mengunjungi makam dan berdoa bagi mereka yang sudah meninggal (indulgensi penuh dari tanggal 1 hingga 8 November, dan indulgensi sebagian untuk hari-hari lainnya. Indulgensi ini diperuntukkan bagi jiwa-jiwa di api penyucian).
  • Sembah sujud di hadapan Sakramen Mahakudus (indulgensi sebagian, indulgensi seluruhnya jika sembah sujud lebih dari setengah jam).
  • Membaca Kitab Suci (indulgensi sebagian, indulgensi seluruhnya apabila lebih dari setengah jam).
  • Mengajar atau belajar ajaran Gereja (indulgensi sebagian).
  • Meluangkan waktu sedikitnya 3 hari dalam suatu retret (indulgensi seluruhnya).
  • Ambil bagian dalam Penghormatan Salib dalam Ibadat Jumat Agung dan mencium salib dengan khidmat (indulgensi seluruhnya).
  • Pembaharuan Janji Baptis (indulgensi sebagian, indulgensi seluruhnya jika pembaharuan Janji Baptis dilakukan pada Malam Paskah atau pada peringatan pembaptisan seseorang).

Catatan: masih ada banyak macam dan ragam indulgensi lainnya.

Tahukah kamu?
Meskipun kamu tidak dapat mempergunakan indulgensi yang kamu peroleh bagi orang lain yang masih hidup (mereka harus mendapatkan indulgensi mereka sendiri!) kamu dapat memohon kepada Tuhan untuk mempergunakan indulgensi yang kamu peroleh untuk membebaskan jiwa-jiwa di api penyucian. Juga jangan lupa memohon bantuan doa dari jiwa-jiwa menderita itu agar mendoakanmu jika kelak mereka telah tiba di surga; tanpa kamu sadari kamu telah menjalin persaudaraan dengan para kudus di surga!





sumber : :"Indulgences: the treasures of the Catholic Church"; Catholic Youth Networking; www.catholicyouth.freeservers.com
Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell.net/yesaya”