Minggu, 27 Agustus 2017

PALESTINA DI BAWAH NAUNGAN KRISTUS




Jumlah penduduk minoritas agama di Palestina menyusut akibat kebijakan sektarian otoritas Israel


Masyarakat Palestina menjalin solidaritas lintas etnis dan agama untuk melawan diskriminasi rezim pendudukan


Ada sekitar 200.000 orang Palestina yang memeluk agama Kristen. Perang dan penjajahan Israel tak hanya menyulitkan tapi juga acap kali menindas hak-hak mereka.


tirto.id - Dalam puisi, penyair dan politisi dan gerilyawan memiliki tempat tersendiri. Di Palestina, Mahmoud Darwish dan Yasser Arafat dan George Habash berbicara dengan cara berbeda tentang tanah airnya. Mereka yang berdiplomasi, mereka yang menulis puisi, dan mereka yang mengangkat senjata. Tapi di Palestina, kata Darwish, orang-orang hanya berakhir dalam dua kemungkinan: menjadi martir atau pelarian. 



Pada 23 Desember 2014, sekelompok warga Palestina yang berpakaian Santa Claus melakukan aksi di Betlehem, jantung Tepi Barat, kota yang dianggap sebagai tempat lahir Yesus. Berdasarkan laporan dari kantor berita Palestina WAFA, para Santa Claus ini melakukan protes damai, membagikan mainan kepada anak-anak di sepanjang jalan masuk kota itu. Namun, aksi yang awalnya damai itu berakhir ricuh saat Pasukan Pertahanan Israel datang.

Menurut laporan B'Tselem, lembaga pembela kemanusiaan di Tepi Barat dan Jalur Gaza, pasukan Israel kerap kali menembakkan gas air mata atau menembak semena-mena ke para demonstran dengan tujuan menyakiti mereka. Kericuhan ini menjadi ikonik karena para Santa Claus yang semula dengan tenang membawa mainan lantas bersitegang dengan pasukan Israel bersenjata lengkap.


Bagaimana sebenarnya kondisi umat Kristen di bawah pendudukan Israel? 

Saat ini diperkirakan ada 200.000 penganut Kristen di Palestina, keturunan dari sekelompok umat Kristus tertua di dunia. Meski demikian, tak berbeda dengan umat Islam, penganut Kristen mengalami penindasan dan diskriminasi dari otoritas Israel.

Ada beberapa mazhab utama yang dianut oleh umat Kristen di Palestina seperti Ortodoks Yunani, sebagian kecil penganut Katolik Roma, Ortodoks Armenia, Koptik, Episcopalian, Ortodoks Etiopia, Katolik Yunani, Lutherian, Maronit, Ortodoks Syria, dan beberapa denominasi Protestan. Sejauh ini belum ada jumlah persis penganut masing-masing mazhab itu. Tapi, menurut The Lutheran ecumenical institution the Diyar Consortium, ada 51.710 umat Kristen yang tersebar di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem. Kebanyakan dari umat Kristen Palestina ini tinggal di Betlehem, Ramallah, Nablus, dan Yerusalem Timur.

Pada 2015, umat Kristen di Tepi Barat hanya sekira 2 persen dari total populasi (sekira 37 ribu jiwa), sementara di Gaza antara 1.500-2.000 orang. Adapun di daerah tepi pantai Palestina yang diduduki Israel, jumlahnya tak lebih dari satu persen populasi. Tren jumlah umat Kristen di Palestina ini memang turun drastis sejak pendudukan Israel pada 1948. Dan lebih dari sepertiga penduduk Palestina tinggal di Jalur Gaza, yang hanya seluas 365 km² (nyaris setengah dari luas DKI Jakarta). Represi, kekerasan, dan ancaman dari kelompok konservatif Israel membuat umat Kristen dalam kondisi sulit, yang mendorong mereka keluar dari Palestina sebagai migran. 

Pembatasan gerak dan akses dan ruang berekspresi menemani langkah mereka mendatangi tempat suci seperti Gereja Nativitas dan Gereja Makam Kudus. Di Betlehem sendiri, umat Kristen Palestina mesti menembus 32 titik pemeriksaan sebelum diperbolehkan memasuki gereja mereka. Itu pun jika cukup beruntung mendapatkan izin dari pemerintah Israel. 

Berdasarkan data dari Institute for Middle East Understanding, pada 1947, setahun sebelum negara Israel berdiri, 85 persen populasi penduduk Betlehem adalah penganut Kristen. Tapi saat ini kurang dari 20 persen. Di Yerusalem, pada 1947, jumlah penduduk yang beragama Kristen sekira 19 persen dari total populasi, tetapi saat ini kurang dari dua persen. 

Sementara menurut versi pemerintah Israel pada 2009, ada 154.000 umat Kristen berwarganegara Israel atau 2,1 persen dari penduduk Israel. Dari angka itu, 80 persen di antaranya adalah keturunan Arab Palestina, termasuk 44.000 penganut Katolik Roma dan sisanya dari imigran non-Arab—kebanyakan dari pecahan Uni Soviet pada awal 1990-an. Dalam situasi politik yang mengubah peta demografi tersebut, para pendatang Yahudi dari seluruh dunia mendesak kehadiran masyarakat Arab-Palestina yang semula jadi penduduk asli negara itu.

Terbentuknya pemerintah Israel menciptakan pula relasi yang tegang antara etnis Arab dan Yahudi, Islam, Kristen, dan Yudaisme. Namun, di tengah-tengah kebijakan rasialis dan sektarian, selalu ada inisiatif perlawanan yang hendak menghadirkan narasi keseharian soal ikatan sosial antara orang Yahudi dan Arab di Palestina justru semakin erat. 

Meski berulang kali pemerintah Israel mengklaim warga Palestina boleh dan berhak memasuki tanah suci di Yerusalem Timur yang dikuasai Israel, pada praktiknya umat Kristen dan Islam kerap dihalang-halangi menuju Masjid Al-Aqsa atau Gereja Makam Kudus, dua situs suci kedua umat. Pada 2010, misalnya, sebagai bentuk solidaritas antar-umat Kristen dan Islam yang mengalami pembatasan beribadah, masyarakat Palestina melakukan protes di Betlehem. Israel merespons dengan melarang total peziarah Kristen memasuki kota itu.

share infografik


Rezim Pendudukan
Kota Betlehem, daerah Palestina yang diduduki Israel, memiliki populasi 22.000 orang. Dari jumlah itu, 19 persen adalah penganut Kristus. Kota itu dikelilingi oleh tiga tembok besar yang melintang di Tepi Barat. Tembok ini dibangun oleh Israel yang diklaim sebagai “penahan serangan teroris,” yang menurut Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, sebagai tindakan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia. Pada 2015 ada 22 kantung pendudukan Israel yang dibangun secara ilegal di tanah Palestina di Betlehem.

Pada 2012, organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan PBB (UNESCO) menyatakan bahwa Gereja Nativitas sebagai warisan cagar budaya yang terancam punah. Upaya lembaga PBB itu untuk melindungi gereja ini pernah diprotes Israel karena menggunakan Gereja Nativitas Betlehem Palestina, ketimbang Israel. Protes kedua dilakukan saat badan PBB itu menyatakan bahwa sebagian Yerusalem merupakan warisan budaya dunia yang tak boleh dikendalikan oleh satu otoritas. Artinya, dengan memasukkan Yerusalem lama sebagai warisan dunia, Israel tak berhak melarang siapa pun untuk berziarah ke tempat tersebut. 

Diperkirakan ada 250.000 orang Palestina yang tinggal di Yerusalem timur pada 2015. Rezim wilayah pendudukan mencacah mereka: bisa masuk ke dalam teritori Israel dan bisa mengikuti Pemilu tapi tak memiliki kewarganegaraan Israel. Diskriminasi status warga negara ini membikin mereka tak bisa mendapatkan hak-hak dasar, meski mereka lahir dan besar sebelum negara Israel terbentuk. Dalam rezim ghetto itu, sejak 1993 warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza dilarang memasuki Yerusalem Timur, kecuali mendapatkan izin resmi dari pemerintah Israel. Sekalipun mendapatkan izin, belum tentu juga mereka dimudahkan memasuki situs-situs suci di Yerusalem.

Organisasi B’Tselem menyebutkan, sejak Yerusalem Timur dianeksasi oleh Israel pada 1967, pemerintah Israel membuat kebijakan dan kondisi yang menciptakan jumlah penduduk Yahudi lebih dominan ketimbang penduduk Arab-Palestina. Ini dilakukan agar otoritas Israel memiliki legitimasi resmi guna mengatur dan mengendalikan kepentingannya di daerah pendudukan. Cara-caranya seperti mencabut hak tinggal dan hak sosial warga Palestina yang bermukim di Yerusalem, dan sebaliknya mendorong orang-orang Yahudi untuk tinggal di daerah pendudukan. Secara sistematis pula otoritas Israel melakukan sabotase akses air dan listrik di permukiman Palestina.

Masyarakat Palestina, baik Islam dan Kristen, bertahan dari penindasan Israel dengan saling mendukung satu sama lain. Usaha ini dilakukan demi memberikan rasa aman dan persaudaraan, bahwa Palestina adalah negara bagi semua penganut agama baik Yudaisme, Islam, dan Kristen.

Sumber : https://tirto.id/palestina-di-bawah-naungan-kristus-caYM






WONDERFUL INDONESIA


Borobudur Temple-Jawa Tengah, Indonesia 

Prambanan Temple-Jawa Tengah, Indonesia 

Raja Ampat-Papua Barat, Indonesia 

Rammang Maros-Sulawesi, Indonesia 

Bromo Mountain-Jawa Timur, Indonesia 

Pekalen-Jawa Timur, Indonesia 

Conservation Of Sibolangit-Sumatera Utara, Indonesia 

Crater Lake Of Rinjani-NTB, Indonesia 

Waterfall of Lembah Anai-Sumatera Barat, Indonesia 

Beras Basah Island-Kalimantan Timur, Indonesia 

Image result for Labuan Cermin Lake-Kalimantan Timur-Indonesia
Labuan Cermin Lake-Kalimantan Timur-Indonesia

Pancur Aji Sanggau Waterfall-Kalimantan Barat-Indonesia


Marine Park of Bunaken-Sulawesi Utara-Indonesia


Embeh Island-Sulawesi Utara-Indonesia


Beratan Bedugul Lake-Bali-Indonesia

Tanah Lot-Bali-Indonesia


Tanjung Tinggi Beach-Belitung-Indonesia

Minggu, 06 Agustus 2017

YESUS DAN ANAK-ANAK



Anak-anak berjalan sekeliling Yesus, menatap pada-Nya dan tersenyum membalas senyum-Nya. Seorang anak yang lebih berani dari yang lain-lainnya bertanya: "Siapakah Engkau?"

"Yesus," Ia menjawab sembari membelainya.

"Apakah yang Engkau lakukan?"

"Aku sedang menunggu beberapa teman."

"Dari Askelon?"

"Bukan, dari negeri-Ku dan dari Yudea."

"Apakah Engkau kaya? Aku kaya. Ayahku punya rumah yang indah dan dia membuat karpet di rumah. Datang dan lihatlah. Tidak jauh dari sini."

Dan Yesus pergi bersama si anak dan mereka memasuki sebuah jalanan panjang di bawah atap yang melengkung, yang seperti jalanan dengan naungan di atasnya. Di ujung jalan mereka melihat sekilas lautan, yang sangat cemerlang di bawah sinar matahari dan tampak bahkan terlebih hidup dalam temaram cahaya jalanan beratap.

Mereka bertemu dengan seorang gadis kecil yang kurus kering; dia sedang menangis. "Itu Dina. Dia miskin, Engkau tahu? Ibuku memberinya makan. Ibunya tidak dapat lagi bekerja. Ayahnya mati, di lautan. Dalam suatu badai sementara berlayar dari Gaza ke pelabuhan Sungai Besar untuk membawa barang-barang ke sana dan untuk mengambil barang-barang. Dan sebab barang-barang itu milik ayahku dan ayah Dina adalah salah seorang pelaut kami, ibuku yang sekarang mengurus mereka. Tetapi ada begitu banyak mereka yang ditinggalkan tanpa ayah seperti itu… Bagaimanakah pendapat-Mu? Pastilah sangat mengerikan menjadi anak-anak yatim piatu dan orang-orang miskin. Ini rumahku. Jangan katakan pada ibuku kalau tadi aku ada di jalanan. Aku seharusnya berada di sekolah. Tapi aku dikeluarkan sebab aku membuat teman-temanku tertawa dengan ini…" dan dia menarik keluar dari pakaiannya sebuah boneka ukiran kayu, yang dibuat dari sebilah kayu tipis, yang sungguh sangat kocak, dengan dagunya yang licin dan hidungnya yang sangat aneh.

Bibir Yesus bergetar seolah Ia nyaris tersenyum, tetapi Ia mengendalikan Diri dan berkata: "Itu bukan guru sekolahmu, kan? Atau seorang sanak? Itu tidak benar."

"Bukan. Ini adalah kepala sinagoga bangsa Yahudi. Dia tua dan jelek dan kami biasa mengolok-oloknya."

"Itu juga tidak benar. Dia tentunya jauh lebih tua darimu dan…"

"Oh! Dia sangat tua, dia nyaris bongkok dan buta, tapi dia begitu jelek rupanya!... Itu bukan salahku, kalau dia begitu jelek!"

"Bukan. Tapi kau salah memperolok seorang tua. Kau akan jelek juga, apabila kau tua, sebab kau akan bongkok karena usia; kau akan botak, nyaris buta, kau akan butuh tongkat untuk berjalan, wajahmu akan menjadi seperti itu. Jadi? Akankah kau senang jika seorang anak nakal mengolok-olokmu?

Dan mengapa kau harus membuat marah gurumu dan mengganggu teman-temanmu? Itu tidak benar. Jika ayahmu tahu, dia akan menghukummu dan ibumu akan sedih. Aku tidak akan mengatakan apapun pada mereka. Tapi kau harus memberi-Ku dua hal dengan segera: janjimu bahwa kau tidak akan lagi melakukan olok-olok macam itu dan boneka itu. Siapa yang membuatnya?"

"Aku, Tuhan…" kata anak yang malu itu, yang sekarang sadar akan betapa serius… kelakuan buruknya… Dan dia melanjutkan: "Aku sangat suka mengukir kayu! Kadang aku mengukir bunga-bunga atau binatang-binatang yang ada di karpet, Engkau tahu?... naga, Sphynx dan binatang-binatang lain…"

"Kau dapat melakukannya. Ada begitu banyak hal indah di bumi! Jadi maukah kau berjanji dan maukah kau memberikan boneka itu pada-Ku? Jika tidak, kita bukan lagi teman. Aku akan menyimpannya sebagai suvenir dan Aku akan berdoa untukmu. Siapa namamu?"

"Alexander. Dan apakah yang akan Engkau berikan padaku?"

Yesus tersipu. Ia selalu punya sangat sedikit! Tetapi Ia ingat bahwa Ia punya sebuah gesper indah pada kerah salah satu jubahnya. Ia mencarinya dalam tas-Nya, menemukannya, melepaskannya dan memberikannya kepada si anak. "Dan sekarang marilah kita pergi. Tapi ingat, bahkan meski Aku pergi, Aku tetap akan tahu semuanya. Dan jika Aku tahu bahwa kau nakal, Aku akan kembali ke sini dan mengatakan semuanya pada ibumu." Perjanjian disepakati...

Dina, gadis kecil itu, dengan tatapan sedih kanak-kanak yang tidak bahagia, menghampiri Yesus dengan malu-malu.

Yesus membelainya dan berkata: "Maukah kau membawa-Ku pada ibumu? Kau ingin ibumu sembuh, ya kan? Jadi, kalau begitu, bawa Aku kepadanya. Selamat tinggal, perempuan. Dan selamat tinggal, Alexander. Dan jadilah baik."

Ia pergi keluar dengan menggandeng tangan si gadis kecil. "Apa kau sendirian?" Ia bertanya padanya.

"Aku punya tiga adik laki-laki. Yang bungsu tidak pernah mengenal ayahnya."

"Janganlah menangis. Dapatkah kau percaya bahwa Allah dapat menyembuhkan ibumu? Kau tahu atau tidak, bahwa hanya ada satu Allah Yang mengasihi manusia hingga Ia mencipta dan teristimewa anak-anak yang baik? Dan bahwa Ia dapat melakukan segalanya?"

"Ya, aku tahu, Tuhan. Saudaraku Tolme biasa pergi ke sekolah dan di sekolah dia berbaur dengan anak-anak Yahudi. Itulah sebabnya kami tahu banyak hal. Aku tahu bahwa Allah ada dan nama-Nya adalah Yahweh dan bahwa Ia menghukum kami sebab bangsa Filistin jahat kepada-Nya. Anak-anak Yahudi selalu mengatai kami karena itu. Tetapi aku tidak ada di sana waktu itu, juga ibuku ataupun ayahku. Jadi kenapa…" airmata mencekik perkataannya.

"Jangan menangis. Allah mengasihimu juga, dan Ia membawa-Ku ke sini, untukmu dan untuk ibumu. Tahukah kau bahwa bangsa Israel menantikan Mesias Yang akan datang untuk membangun Kerajaan Surga? Kerajaan Yesus, Penebus dan Juruselamat dunia?"

"Aku tahu, Tuhan. Dan mereka mengancam kami dengan mengatakan: 'Lalu akan ada malapetaka bagi kalian.'" 

"Dan tahukah kau apa yang akan dilakukan Mesias?"

"Ia akan menjadikan Israel suatu bangsa yang besar dan akan memperlakukan kami dengan sangat kejam."

"Tidak. Ia akan menebus dunia, Ia akan menghapus dosa, Ia akan mengajar orang banyak untuk tidak berdosa, Ia akan mengasihi orang-orang yang miskin, sakit, menderita, Ia akan pergi kepada mereka, dan Ia akan mengajar orang-orang yang kaya, sehat, bahagia untuk mengasihi orang-orang yang malang itu dan Ia akan mengatakan kepada semua orang untuk menjadi baik guna mencapai hidup abadi yang bahagia di Surga. Itulah apa yang akan Ia lakukan. Dan Ia tidak akan menindas siapa pun."

"Dan bagaimanakah orang akan mengenal-Nya?"

"Sebab Ia akan mengasihi semua orang dan akan menyembuhkan orang-orang sakit yang percaya kepada-Nya, Ia akan menebus orang-orang berdosa dan mengajarkan kasih."

"Oh! Aku berharap Ia datang sebelum ibuku meninggal! Betapa aku akan percaya kepada-Nya! Betapa aku akan berdoa kepada-Nya! Aku akan pergi dan mencari-Nya hingga aku menemukan-Nya dan aku akan berkata kepada-Nya: 'Aku seorang gadis miskin tanpa ayah dan ibuku di ambang ajal, aku berharap pada-Mu' dan aku yakin bahwa, meski aku seorang Filistin, Ia akan mendengarkan aku." Suaranya bergetar dengan iman mendalam yang polos.

Yesus tersenyum menatap pada gadis malang itu yang berjalan di samping-Nya. Dia tidak dapat melihat senyum cemerlang-Nya sebab dia menatap ke depan, ke rumah yang sekarang sudah dekat…

Mereka tiba di sebuah rumah kecil papa, di ujung sebuah gang buntu. "Di sini, Tuhan-ku. Masuklah…" Sebuah ruang kecil yang mengenaskan, sebuah pembaringan jerami dengan sebentuk tubuh tak berdaya di atasnya, tiga tubuh kecil antara usia tiga dan sepuluh tahun, duduk sekeliling pembaringan. Penderitaan dan kelaparan tergambar di mana-mana.

"Damai sertamu, perempuan. Janganlah terkejut. Janganlah merepotkan dirimu. Aku mendapati puterimu dan Aku tahu bahwa kau tidak sehat. Aku telah datang. Maukah kau sembuh?"

Dalam suara lirih perempuan itu menjawab: "Oh! Tuhan-ku!... Inilah akhir bagiku!..." dan dia menangis.

"Puterimu percaya bahwa Mesias dapat menyembuhkanmu. Bagaimana denganmu?"

"Oh! Aku percaya itu juga. Tetapi di manakah Mesias?"

"Adalah Aku, Yang sedang berbicara kepadamu." Dan Yesus, Yang membungkuk di atas pembaringan dengan membisikkan perkataan-Nya kepada perempuan malang itu, bangkit berdiri dan berseru: "Aku menghendakinya. Sembuh."

Anak-anak nyaris ketakutan akan kemuliaan-Nya, dan ketiga wajah yang terpaku tetap tinggal sekeliling papan pembaringan ibu mereka. Dina menekankan kedua tangannya pada dadanya yang kecil. Secercah harapan, secercah kebahagiaan terpancar pada wajahnya. Dia begitu tersentuh, hingga dia nyaris pingsan. Mulutnya terbuka untuk mengucapkan sepatah kata yang sudah dibisikkan hatinya dan ketika dia melihat bahwa ibunya, yang selama itu lemah dan tak berdaya, duduk, seolah dia ditopang oleh suatu kekuatan yang disalurkan ke dalam dirinya, dan lalu bangkit berdiri, dengan matanya menatap sepanjang waktu pada sang Juruselamat, Dina melontarkan suatu seruan sukacita: "Mama!" Perkataan yang memenuhi hatinya sudah diucapkan!... Dan lalu seruan lainnya: "Yesus!" Dan dengan memeluk ibunya dia memaksanya untuk berlutut seraya berkata: "Sembahlah Dia, sembahlah Dia! Itu Dia, Juruselamat Yang dinubuatkan Yang disebutkan oleh guru Tolme."

"Sembahlah Allah Yang Benar, jadilah baik, ingatlah Aku. Selamat tinggal." Dan Ia bergegas pergi keluar sementara kedua perempuan yang berbahagia itu masih prostratio di tanah

Sumber : 
http://www.yesaya.indocell.net/




WONDERFUL INDONESIA


Borobudur Temple-Jawa Tengah, Indonesia 

Prambanan Temple-Jawa Tengah, Indonesia 

Raja Ampat-Papua Barat, Indonesia 

Rammang Maros-Sulawesi, Indonesia 

Bromo Mountain-Jawa Timur, Indonesia 

Pekalen-Jawa Timur, Indonesia 

Conservation Of Sibolangit-Sumatera Utara, Indonesia 

Crater Lake Of Rinjani-NTB, Indonesia 

Waterfall of Lembah Anai-Sumatera Barat, Indonesia 

Beras Basah Island-Kalimantan Timur, Indonesia 

Image result for Labuan Cermin Lake-Kalimantan Timur-Indonesia
Labuan Cermin Lake-Kalimantan Timur-Indonesia

Pancur Aji Sanggau Waterfall-Kalimantan Barat-Indonesia


Marine Park of Bunaken-Sulawesi Utara-Indonesia


Embeh Island-Sulawesi Utara-Indonesia


Beratan Bedugul Lake-Bali-Indonesia

Tanah Lot-Bali-Indonesia


Tanjung Tinggi Beach-Belitung-Indonesia