Selasa, 14 Agustus 2012

Syarbel Makhlouf




Santo Sharbel ( bahasa Arab: مار شربل; lahir 8 Mei 1828 – meninggal 24 Desember 1898 pada umur 70 tahun), terlahir dengan nama Youssef Antoun Makhlouf di Bekaa Kafra (Libanon Utara), adalah seorang rahib dan imam Katolik Maronit berkebangsaan Libanon yang kini dihormati sebagai seorang santo.


Riwayat hidup

Dia dibesarkan oleh pamannya karena ayahnya, seorang pawang bagal, wafat ketika Youssef masih berumur tiga tahun. Di usia 23 tahun, dia masuk Biara St. Maron di Annaya, Libanon, dan menggunakan nama 'Syarbel' menurut nama seorang martir di abad ke-2. Dia dididik oleh Romo Nimatullah (yang kelak menjadi Santo Nimatullah Al-Hardini) di Seminari Kfifan antara tahun 1853 dan 1856. Dia mengucapkan kaul-kekalnya pada 1853 dan ditahbiskan enam tahun kemudian.

Seturut teladan St. Maron di abad ke-5, Syarbel menjalani hidup sebagai seorang pertapa sejak 1875 sampai akhir hidupnya. Kesuciannya membuat orang-orang mendatanginya untuk minta diberkati dan minta didoakan. Dia menjalankan puasa dengan ketat dan sangat berdevosi kepada Sakramen Maha Kudus. Bilamana para superiornya di saat-saat tertentu memintanya untuk menerimakan sakramen-sakramen di desa-desa terdekat, Syarbel melaksanakannya dengan penuh suka cita.

Wafat

Pada 16 Desember 1898, Syarbel terserang suatu penyakit sewaktu merayakan Misa Kudus. Dia meninggal dunia pada malam Natal tahun 1898, dan dimakamkan di pemakaman Biara St. Maron di Annaya. Beberapa bulan kemudian, sinar-sinar cemerlang terlihat memancar di sekitar makamnya. Dari tempat itu, jenazahnya, yang masih terus mengeluarkan keringat dan darah, dipindahkan ke dalam peti jenazah khusus. Rombongan-rombongan besar peziarah mulai berdatangan ke makamnya untuk memohon syafaatnya.

Pada 1925, beatifikasi dan kanonisasinya diajukan untuk diumumkan oleh Paus Pius XI. Pada 1950, makamnya dibuka di hadapan sebuah komisi khusus yang juga beranggotakan para dokter, yang memberi verifikasi akan keutuhan jenazahnya. Sesudah makamnya dibuka dan diperiksa, dilaporkan terjadi berbagai mukjizat yang berlipat ganda. Sekali lagi, khalayak ramai dari berbagai latar belakang agama mulai berbondong-bondong berziarah ke Biara Annaya untuk memohon syafaat tokoh suci itu. Beberapa mukjizat post-mortem dihubung-hubungkan dengannya, termasuk mukjizat-mukjizat yang terjadi pada 1927 dan 1950 ketika "keringat" darah mengucur dari jenazahnya, membasahi vestimentum yang dikenakan padanya. Makamnya telah menjadi sebuah tempat ziarah yang dikunjungi banyak orang, baik warga Libanon maupun non-Libanon, Kristiani maupun non-Kristiani.


Beatifikasi dan kanonisasi Santo Syarbel

Pada 1954, Paus Pius XII menandatangani dekrit yang menerima proposal beatifikasi Syarbel Makhlouf, sang pertapa. Pada 5 Desember 1965, Paus Paulus VI memimpin upacara beatifikasi Romo Syarbel sewaktu penutupan Konsili Vatikan II.

Pada 1976, Paus Paulus VI menandatangani dekrit kanonisasi Beato Syarbel. Kanonisasi berlangsung di Vatikan pada 9 Oktober 1977.

Dari antara banyak mukjizat yang berhubungkan dengan Santo Syarbel, Gereja memilih dua mukjizat untuk mengumumkan beatifikasinya, dan satu lagi mukjizat tambahan untuk kanonisasinya. Ketiga mukjizat tersebut adalah:
Kesembuhan Suster Maria Abel Kamari dari Tarekat Dua Hati Kudus
Kesembuhan Iskandar Naim Obeid dari Baabdat
Kesembuhan Maryam Awad dari Hammana.
 
Mukjizat

Sejumlah besar mukjizat dihubung-hubungkan dengan Santo Syarbel sejak wafatnya. Yang termasyhur adalah mukjizat yang dialami Nohad El Shami, seorang wanita tua berusia 55 tahun yang disembuhkan dari kelumpuhan sebelah tubuhnya. Dia bersaksi bahwa pada malam hari tanggal 22 Januari 1993, dia bermimpi melihat dua orang rahib Maronit berdiri di sisi ranjangnya. Salah seorang diantaranya menumpangkan tangannya pada lehernya lalu melakukan suatu operasi yang membebaskannya dari rasa sakit sementara yang seorang lagi memegang bantal di bawah punggungnya.

Ketika terbangun, Nohad mendapati dua luka pada lehernya, satu luka pada masing-masing sisi. Dia sembuh sepenuhnya dan dapat berjalan lagi. Dia meyakini bahwa Santo Syarbellah yang melakukan operasi tersebut namun tidak dapat mengenali rahib yang satunya lagi. Malam berikutnya, dia kembali bermimpi melihat Santo Syarbel yang berkata padanya: "Saya mengoperasimu agar orang-orang melihatnya dan kembali pada iman. Saya memintamu untuk mengunjungi pertapaan pada tanggal 22 setiap bulan, dan menghadiri Misa dengan teratur seumur hidupmu". Rahib yang kedua menurut keyakinan banyak orang adalah Santo Maron. Sejak saat itu, sesuai permintaan Santo Syarbel, orang-orang berhimpun setiap bulan pada tanggal 22 untuk berdoa dan merayakan Misa di pertapaan Santo Syarbel di Annaya.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Syarbel_Makhlouf

Tidak ada komentar: