Rabu, 23 Juli 2014

Paus menyerukan doa bagi orang Kristen yang eksodus dari Mosul





Ketika orang-orang Kristen Irak di Mosul terakhir meninggalkan kota itu, Paus Fransiskus menyerukan doa, dialog dan perdamaian.

“Kekerasan tidak bisa diselesaikan dengan kekerasan. Kekerasan harus ditaklukkan dengan perdamaian,” kata Paus di hadapan ribuan peziarah yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus saat doa hening pada 20 Juli.

“Saudara-saudara kita dianiaya, mereka diusir,” katanya, sambil meminta umat Kristiani di seluruh Irak dan Timur Tengah agar “terus berdoa.”

Permintaan Paus muncul ketika keluarga-keluarga Kristen terpaksa meninggalkan Mosul setelah mereka menghadapi ancaman, kekerasan dan intimidasi.

Kelompok Negara Islam (ISIS), yang telah menguasai Mosul, kota terbesar kedua di Irak, mengancam untuk membunuh orang-orang Kristen yang tidak masuk Islam atau membayar pajak, kata Patriark Ignace Joseph III Younan kepada Radio Vatikan.

Para militan di Mosul juga membakar habis gedung kantor uskup, tempat tinggal dan perpustakaan, serta segala sesuatu di dalam gedung itu, katanya, 19 Juli.

Para pejuang ISIS “telah mengancam bahwa jika mereka tidak masuk Islam, semua orang Kristen akan dibunuh. Ancaman itu mengerikan! Ini adalah aib bagi seluruh masyarakat internasional,” katanya.

Masyarakat internasional harus segera menghentikan semua bantuan kepada ISIS, katanya.

“Darimana mereka mendapatkan senjata? Dari negara-negara ekstremis di Teluk (Persia), dengan persetujuan dari para pemimpin politik Barat karena mereka membutuhkan minyak.”

Patriark itu mengatakan masyarakat internasional harus menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan beragama.

“Kami berada di Irak, Suriah dan Lebanon: Kami orang Kristen asli, kami sudah berada di sini selama ribuan tahun, karena itu, kami memiliki hak untuk diperlakukan sama sebagai manusia dan warga negara,” katanya.

Patriark Younan berbicara dengan Paus Fransiskus melalui telepon pada 20 Juli saat mengunjungi Roma dan bercerita dengan Paus Fransiskus tentang situasi “bencana” di Mosul.

Paus mengatakan, “Ia mengikuti dengan seksama dan cemas dengan keadaan umat Kristiani” di Mosul, kata patriark itu kepada Catholic News Service.
 
 Sumber : http://indonesia.ucanews.com/ 


 
Salam Maria Penuh Rahmat Tuhan Sertamu,
Terpujilah Engkau diantara Wanita dan 
Terpujilah Buah Tubuhmu Yesus,
Santa Maria Bunda Allah,
Doakanlah Kami Yang Berdosa Ini,
Sekarang dan Waktu Kami Mati, Amin.
 
Malaikat Agung Santo Mikhel,
Tolonglah Umat Kristiani Di Seluruh Muka Bumi, 
Yang Saat Ini tengah mengalami penganiayaan,
Amin

 
 
 










Tidak ada komentar: