Kamis, 24 November 2011

St. Nimattulah Kassab Al-Hardini





Santo Nimattulah adalah seorang Santo (Katolik) Ketiga dari Ordo Maronit Libanon. Ia lahir pada tahun 1808 di Hardin Libanon. Ia wafat pada tahun 1858. Ia dihormati baik oleh Gereja Katolik Roma maupun Gereja Katolik Timur. Ia dibeatifikasikan di Vatikan pada tanggal 10 Mei 1998, oleh Paus Yohanes Paulus II, dan Dikanonikasikan pada tanggal 16 Mei 2004, juga oleh Paus Yohanes Paulus II. Hari peringatannya jatuh pada tanggal 14 Desember.


Mukjizat-mukjizat Santo Nimatullah Kassab Al-Hardini

Seumur hidupnya, Pastur Nimatullah melakukan banyak mukjizat oleh kehidupan rohaninya yang dalam, jasa-jasanya yang besar dan jiwanya yang bersinar menyatu dengan Khaliknya melalui doa. "Orang Kudus dari Kfifan" ini memiliki karunia bernubuat dan karena itu dikenal sebagai "orang yang memperoleh penglihatan." Suatu ketika tatkala mengajar murid-muridnya sambil menghadap ke tembok besar di luar biara Kfifan, dia memperoleh firasat bahwa tembok itu akan segera runtuh. Karena itu dia menyuruh murid-muridnya pindah dari tempat itu tak lama sebelum tembok itu benar-benar runtuh, sehingga mereka selamat dari cedera.

Pada kesempatan lain, Pastur Nimatullah memperoleh firasat bahwa kandang ternak milik biara Kfifan akan runtuh menimpa sapi-sapi di dalamnya (di masa itu sapi dianggap sebagai aset vital biara). Pastur Nimatullah meminta rahib yang bertanggung jawab atas kandang tersebut untuk memindahkan sapi-sapi itu. Mula-mula si rahib ragu-ragu, namun Pastur Nimatullah bersikeras memaksa si rahib untuk melakukannya. Begitu sapi-sapi selesai dipindahkan, atap kandang benar-benar runtuh dan tak satu pun sapi yang mati.

Kesembuhan Putera Altar

Pada kesempatan lain, Pastur Nimatullah hendak merayakan misa hariannya namun putera-altar yang biasa membantunya belum tiba di gereja pada waktunya. Pastur Nimatullah kemudian pergi ke kamar anak itu dan menyuruhnya bangun untuk melayani misa. Si putera-altar tidak dapat bangun karena terserang demam tinggi. Pastur Nimatullah lalu menyuruh anak itu bangkit berdiri, dan memerintahkan demam itu "Pergi darinya..." Dengan segera, anak itu sembuh dan pergi melayani misa yang dirayakan Pastur Nimatullah dengan suka cita dan penuh semangat.

Lumbung

Pastur Nimatullah pernah berdoa dan memberkati lumbung (berisi gandum dan berbagai bahan pangan) biara El-Kattara yang sudah sangat berkurang isinya. Beberapa saat kemudian, lumbung itu penuh dan tumpah-ruah. Semua orang takjub dan memuji Allah atas apa yang mereka saksikan.

Saat masih hidup, rekan-rekannya sesama rahib serta masyarakat yang mengenalnya menganggap Pastur Nimatullah seorang Santo. Mereka kerap mendatanginya untuk minta didoakan bahkan memintanya memberkati air yang digunakan untuk ladang dan ternak mereka. Kehadirannya senantiasa membangkitkan rasa hormat, suasana takzim dan khusyuk.

Moussa Saliba

Sesudah wafatnya, Allah mengaruniakan banyak kesembuhan dan mukjizat melalui perantaraan-doa si "Orang Kudus dari Kfifan." Salah satu kesembuhan itu dikaruniakan kepada seorang pria Orthodox tuna-netra, Moussa Saliba, dari kota Btegrin (El-Maten). Moussa Saliba mengunjungi makam Nimatullah, berdoa dan meminta berkatnya. Moussa Saliba kemudian tertidur nyenyak, dan Pastur Nimatullah tampak padanya dalam mimpi lalu menyembuhkan matanya, sehingga dia dapat melihat dengan jelas.

Mickael Kfoury

Mukjizat lainnya dialami oleh seorang pria Katolik Melkit, Mikael Kfoury dari kota Watta El-Mrouge. Sejenis penyakit tak-tersembuhkan menyerang kedua tungkainya hingga mengering, tinggal kulit membungkus tulang, dan melengkung hingga membuatnya tak dapat melakukan apa-apa. para dokter yang merawatnya telah kehilangan segala harapan untuk dapat menyembuhkannya. Setelah mendengar mukjizat yang dilakukan Pastur Nimatullah, pria ini berziarah ke makam Pastur Nimatullah di Kfifan dan meminta kesembuhan darinya. Malam itu dia tidur di biara, dan dalam mimpinya tampak padanya seorang rahib tua yang berkata: "Bangkitlah dan pergilah membantu para rahib mengangkut buah-buah anggur dari kebun anggur." Dia langsung menanggapi: "Tidakkah kau lihat bahwa saya lumpuh, bagaimana mungkin saya berjalan dan mengangkut buah-buah anggur itu?" Si rahib menjawab: "Ambillah sepasang sepatu ini, kenakanlah dan berjalanlah." Pria itu mengambil sepatu yang ditunjukkan padanya dan mencoba meluruskan kaki kanannya, dan dengan penuh keheranan dia dapat melakukannya! Dia terbangun dan mulai merasa kedua kakinya kembali berbalut darah dan daging, dan sesudah dia berdiri dia mendapati dirinya sepenuhnya sembuh.

Andre Najm

Pada 26 September 1987, Andre disertai keluarga dan teman-temannya berziarah ke biara Kfifane di mana dia berdoa dengan khusyuk di makam Pastur Al-Hardini. Orang-orang di dekatnya mendengarnya berkata "Saya mohon kepadamu, Pastur Al-Hardini, berilah saya setetes darah karena saya sangat kelelahan sampai bahkan tidak mampu mengemis darah di jalanan." Dia kemudian meminta mengenakan seragam biara, beberapa saat kemudian di sembuh, lalu berseru-seru dengan suka cita, "Saya mengenakan seragam biara, saya sembuh, saya tidak butuh darah lagi!" Andre tidak lagi membutuhkan transfusi darah sejak hari itu, dan pada tahun 1991 dia menikahi Rola Salim Raad. Mereka memiliki tiga anak, seorang putera bernama Syarbel dan dua puteri bernama Rafka dan Maria. Kini, Andre berada dalam kondisi kesehatan yang prima dan telah menjadi seorang imam Maronit.

Pada 2 Mei 1996, Yang Mulia Uskup Khalil Abi-Nader, pensiunan uskup dari keuskupan Maronit Beirut, memperoleh izin dari Yang Berbahagia Nasrallah Boutros Kardinal Sfeir untuk memulai investigasi atas mukjizat yang dialami Andre Najm. Pada 26 September 1996, Kongregasi untuk Para Kudus mulai mempelajari mukjizat tersebut. Pada 27 Februari 1997, kelima anggota tim medis sepakat menerima penyembuhan ajaib Andre Najm, dan pada 9 Mei 1997, ketujuh anggota tim teologis juga sepakat menerima mukjizat tersebut. Pada 1 Juli 1997, Sidang Umum Kongregasi untuk Para Kudus, yang mencakup dua puluh empat kardinal, menerima mukjizat tersebut.

Pada 7 Juli 1997, dan disaksikan Almarhum Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II, Kongregasi untuk Para Kudus mempublikasikan sebuah dekrit mengenai penerimaan mukjizat sehubungan dengan perantaraan-doa dari Hamba Allah, Romo Al-Hardini.

Beatifikasi Nimatullah al-Hardini oleh Paus Yohanes Paulus II diselenggarakan di Basilika Santo Petrus di Roma pada hari Minggu 10 Mei 1998. Gereja Maronit memperingatinya tiap tanggal 14 Desember. Santo Nimatullah dikanonisasikan pada hari Minggu, 16 Mei 2004 oleh Sri Paus Yohanes Paulus II di Basilika Santo Petrus, roma.

Catatan: Sebutan  Pastur dalam bahasa Aram/Syria adalah Aban

Sumber : Wikipedia

Tidak ada komentar: