Selasa, 13 Agustus 2013


 Orang Kudus dari Tanah Arab

SANTO YUHANNA AL-DEMASHQI 
(YOHANES DARI DAMASKUS)
(675 atau 676 - 749)
 


Yuhanna al-Demashqi lebih dikenal di Gereja Barat dengan nama Yohanes dari Damaskus; dalam bahasa Inggris namanya adalah John of Damascus atau John Damascene; dalam bahasa Yunani ia sering disebut sebagai Krisoroas (Chrysorrhoas), yang artinya "yang dialiri emas", merujuk kepada karya tulisnya yang indah dan berharga bagai emas. Santo Yohanes dari Damaskus adalah salah seorang tokoh besar Kekristenan; ia adalah Bapa Gereja Timur dan pujangga Gereja Timur yang terbesar dan yang terakhir.

Yohanes dilahirkan sekitar tahun 675 atau 676 di Damaskus, Suriah (Syria). Keluarga Yohanes tetap setia menganut Kristen meskipun saat itu Damaskus telah jatuh ke tangan kaum Arab Muslim. Penguasa Muslim menaruh hormat pada keluarga Yohanes, sehingga mereka ditempatkan di posisi-posisi pemerintahan yang strategis. Ayah Yohanes sendiri menjadi kepala bagian keuangan yang bekerja di bawah kepala departemen pajak, Abdul Malik.

Saat Yohanes menginjak usia 23 tahun, ayahnya mencarikan guru beragama Kristen terbaik untuk mendidiknya. Guru pandai dan bijaksana ini ditemukan dalam diri Kosmas, seorang biarawan Sisilia yang saat itu ada antara kumpulan budak Kristen yang dijual di pasar. Ayah Yohanes membebaskan Kosmas dan menunjuknya sebagai guru pribadi Yohanes. Di bawah Kosmas, Yohanes banyak belajar dalam bidang musik, astronomi, teologi, dan matematika. Setelah ayahnya meninggal, Yohanes menggantikannya sebagai kepala penasehat kota Damaskus.

Pada periode Yohanes menjabat itulah, sebuah aliran sesat yang disebut ikonoklasme muncul dari Kekaisaran Byzantium. Para penganut ikonoklasme disebut ikonoklas; mereka ini adalah orang Kristen yang menafsirkan sendiri Perjanjian Lama secara terlalu harafiah, sehingga menolak pembuatan patung dan gambar Yesus, Maria, serta orang kudus sebagai alat bantu doa (mereka mengabaikan perikop di mana Allah jelas menyuruh pembuatan patung sebagai hiasan Tabut Perjanjian, dan ketika Allah menyuruh Musa membuat Tabernakel).

Akibat gerakan ini, banyak seni rupa Kristen yang dihancurkan oleh kaum ikonoklas. Yohanes adalah salah satu tokoh yang melawan aliran sesat ini. Sebagai seorang penulis yang handal, dan dengan didukung oleh penguasa Muslim, Yohanes menuliskan tiga jilid Risalah Apologetika Melawan Mereka yang Mencela Gambar Kudus (Apologetic Treatises against those Decrying the Holy Images).

Karya Yohanes membuat marah Kaisar Leo Isaurian dari Konstantinopel, penggerak ikonoklasme, sehingga ia membuat surat palsu yang memfitnah Yohanes. Karena surat ini, Yohanes diturunkan dari jabatannya dan tangan kanannya dipotong sesuai hukum Islam. Namun tangan kanan Yohanes secara ajaib dipulihkan setelah ia berdoa di depan gambar Perawan Maria.

Melihat mukijzat tersebut, atasannya kembali mempercayai Yohanes dan bermaksud mengangkatnya kembali menjadi pejabat. Namun Yohanes mengundurkan diri agar dapat menyepi di Biara Santo Sabbas di dekat Yerusalem, di mana ia terus menghasilkan syair-syair, komentar-komentar Kitab Suci, dan tulisan pembelaaan iman melawan berbagai aliran sesat. Yohanes meninggal tahun 749 sebagai seorang Bapa Gereja dan orang kudus.

Sumber :
https://www.facebook.com/gerejakatolik


Tidak ada komentar: