Selasa, 01 Desember 2015

ST. DOMINIKUS MELAWAN 15.000 IBLIS


Ketika St. Dominikus sedang berkhotbah tentang Rosario di dekat Carcassone, seorang penganut bidaah Albigensia yang kerasukan setan dibawa kepadanya. Dominikus membebaskan dia dari roh jahat itu di depan banyak umat. Kira-kira ada 12 ribu orang datang untuk mendengarkan dia berkhotbah. Iblis-iblis yang merasuki orang tersebut dipaksa menjawab pertanyaan-pertanyaan St. Dominikus.

Iblis-iblis mengatakan bahwa :

1. Mereka berjumlah 15.ooo di dalam tubuh orang malang itu, karena ia telah menyerang 15 misteri Rosario;

2. Selanjutnya mereka bersaksi bahwa dengan mewartakan Rosario Suci, St. Dominikus menyebarkan ketakutan dan kengerian di dalam neraka, dan bahwa St. Dominikus adalah orang yang paling mereka benci di seluruh dunia, karena jiwa-jiwa yang direnggutnya kembali dari tangan mereka melalui devosi kepada Rosario Suci;

3. Mereka mengatakan juga hal-hal lainnya.

Santo Dominikus melilitkan Rosarionya di leher orang Albigensia itu serta meminta kepada setan-setan itu untuk menceritakan kepadanya siapakah dari antara semua orang kudus di surga yang paling mereka takuti, dan siapakah yang paling disayangi dan dihormati manusia. Mendengar itu, iblis-iblis menjerit-jerit ketakutan sehingga sebagian besar umat yang ada di situ merebahkan diri ke tanah dan pucat ketakutan.

Kemudian dengan segala kelicikannya, agar tidak menjawab pertanyaan St. Dominikus, setan-setan itu menangis dan merintih memilukan sehingga membuat banyak orang yang hadir di situ turut menangis karena sungguh merasa kasihan. Setan-setan itu berbicara melalui bibir orang Albigensia itu memohon dengan sangat:

“ Dominikus, Dominikus, kasihanilah kami, kami berjanji kepadamu bahwa kami tidak akan lagi menyakiti engkau. Engkau selalu berbelas kasihan kepada orang-orang berdosa dan orang-orang yang bersusah. Sayangilah kami, karena kami berada dalam kesulitan yang tak terkatakan. Kami sudah sangat menderita, lalu mengapa engkau bergembira dengan memperberat penderitaan kami ? Apakah engkau belum puas dengan penderitaan kami tanpa menambahkannya lagi? Sayangilah, sayangilah kami !”

St. Dominikus tak terpengaruh sedikit pun oleh rintihan roh-roh jahat itu. Ia mengatakan kepada mereka, bahwa ia tak akan melepaskan mereka sebelum mereka menjawab pertanyaannya. Lalu mereka mengatakan bahwa mereka akan membisikkan jawaban atas pertanyaan itu sedemikian rupa sehingga hanya St. Dominikus sendirilah yang dapat mendengarkannya. St. Dominikus dengan tegas mendesak mereka agar menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan suara lantang dan jelas. Setan-setan itu menjadi tenang dan menolak berbicara sepatah kata pun, mereka tidak mematuhi sedikit pun perintah St. Dominikus. Lalu St. Dominikus berlutut dan berdoa kepada Bunda Maria, “ Ya, Perawan Maria yang penuh kuasa dan ajaib, kumohon kepadamu melalui kuasa Rosario, perintahkanlah musuh-musuh umat manusia ini menjawab aku !”

Tak lama setelah ia mengucapkan doa ini, seberkas cahaya merah meloncat keluar dari kuping, hidung, dan mulut orang Albigensia itu. Setiap orang gemetar ketakutan, namun api itu tidak menyakiti siapa pun. Setan-setan itu lalu berteriak, “Dominikus, kami mohon kepadamu demi penderitaan Yesus Kristus dan demi karunia-karunia IbundaNya yang suci dan semua orang kudus, biarkanlah kami meninggalkan tubuh orang ini tanpa berbicara lebih lanjut, karena para malaikat akan menjawab pertanyaanmu kapan saja engkau kehendaki. Lagi pula, apakah kami ini bukan pembohong? Mengapa engkau harus percaya kepada kami? Tolong, jangan menyiksa kami lagi. Sayangilah kami .”
“ Terkutuklah kalian hai roh-roh jahat yang sungguh tak pantas untuk didengarkan,” kata St. Dominikus sambi berlutut berdoa kepada Bunda Maria,

“Ya Bunda kebijaksanaan yang luhur, aku berdoa bagi orang-orang yang berkumpul di sini, yang telah mengetahui cara mendaraskan secara benar Salam Malaikat. Tolonglah, kumohon kepadamu, perintahkanlah musuh-musuhmu untuk menyatakan semua kebenaran dan hanyalah kebenaran tentang hal ini, di sini dan sekarang, di hadapan para hadirin.”


Setelah St. Dominikus menyelesaikan doanya, tampaklah padanya Bunda Maria dikelilingi sejumlah malaikat. Ia memukul orang yang kerasukan setan itu dengan setangkai emas yang dipegangnya dan berkata, “Jawablah hambaku dengan segera” (Orang-orang itu tidak melihat dan tidak mendengar kata-kata Bunda Maria: hanyalah St. Dominikus.) Kemudian setan-setan itu menjerit,

“ Wahai engkau musuh kami, kejatuhan dan kehancuran kami, mengapa engkau turun dari surga hanya untuk mendera kami secara kejam? Wahai pengantara orang-orang berdosa, engkaulah yang merenggut orang-orang berdosa dari kuasa kami, engkaulah jalan paling tepat menuju surga, apakah kami harus menyatakan semua kebenaran itu dan mengakukannya di depan semua orang, siapa sebenarnya yang menjadi alasan rasa malu kami dan keruntuhan kami. Oh terkutuklah kami pangeran-pangeran kegelapan :

Dengarkanlah baik-baik hai orang-orang Kristen: Bunda Yesus Kristus sungguh berkuasa dan ia dapat menyelamatkan hamba-hambanya dari kejatuhan ke dalam api neraka. Dialah matahari yang menghancurkan kegelapan tipu muslihat dan kecerdikan kami. Dialah yang membongkar komplotan-komplotan kami yang tersembunyi, memporak-porandakan jeratan-jeratan kami, serta membuat semua godaan kami tak berguna dan tak berhasil.

Kami harus mengatakan kendatipun dengan berat hati, bahwa belum ada satu jiwa pun (yang sungguh-sungguh bertekun dalam pelayanannya) hancur bersama kami; satu tarikan nafas yang ia persembahkan kepada Tritunggal Mahakudus jauh lebih pantas daripada semua doa, keinginan, serta cita-cita segenap orang kudus.

Kami lebih merasa takut kepadanya daripada semua orang kudus lain di surga dan kami pun tidak berhasil membujuk hamba-hambanya yang setia. Banyak orang Kristen yang memohon kepadanya saat kematiannya dan seharusnya mereka terkutuk menurut pertimbangan kami tetapi diselamatkan oleh perantaraannya.

Oh kalau saja Maria (mereka menyebutkan namanya karena kegundahannya) tidak mengadu kekuatannya dengan kekuatan kami serta mengacau-balaukan rencana-rencana kami, pastilah kami telah memenangkan Gereja serta menghancurkannya jauh-jauh hari sebelum ini . Kami pun pasti sudah bersaksi bahwa semua ordo religius di dalam Gereja itu telah jatuh ke dalam ketidakteraturan.

Sekarang karena kami dipaksa untuk berbicara, kami juga harus mengemukakan hal ini: Tak seorang pun yang tekun dalam doa Rosario akan dikutuk, karena ia (Maria) akan memperoleh bagi hamba-hambanya rahmat penyesalan yang jujur dari lubuk hati yang dalam akan dosa-dosanya dan dengan demikian mereka mendapatkan pengampunan dan kerahiman Allah.”



Kemudian St. Dominikus menyuruh semua orang berdoa Rosario dengan sangat perlahan-lahan dan dengan penghormatan yang besar. Terjadilah peristiwa ajaib. Pada setiap Salam Maria yang diucapkan bersama umat, sejumlah iblis berhamburan keluar dari tubuh yang malang itu berupa batu bara yang berpijar. Ketika semua iblis telah keluar dan orang bidaah itu bebas dari belenggung mereka, Bunda Maria (yang tetap tidak tampak) memberikan berkat kepada hadirin yang berkumpul, dan mereka diliputi sukacita karenanya.

Sejumlah orang bidaah bertobat karena tanda heran (mukjizat) ini dan bergabung dengan Serikat Rosario Suci.


Sumber: RAHASIA ROSARIO by St. Louis de Monfort


Borobudur Temple-Jawa Tengah, Indonesia

Prambanan Temple-Jawa Tengah, Indonesia
Raja Ampat-Papua, Indonesia
Rammang Maros-Sulawesi, Indonesia

Bromo Mountain-Jawa Timur, Indonesia
Pekalen-Jawa Timur, Indonesia


Conservation Of Sibolangit-Sumatera Utara, Indonesia

Crater Lake Of Rinjani-NTB, Indonesia
Waterfall of Lembah Anai-Sumatera Barat, Indonesia